Aulanews.id – Dengan Israel memblokir masuknya hampir semua bahan bakar ke Gaza untuk mencegah penggunaannya oleh militan Hamas, beberapa warga Palestina di utara wilayah yang hancur itu beralih menggunakan sampah plastik untuk membuat bahan bakar mereka sendiri.
“Kami berjalan jauh untuk mengumpulkan plastik dan membawanya dari gedung dan menara yang runtuh. Terkadang saya takut dengan pengintaian militer Israel dan saya takut puing-puing jatuh menimpa saya saat saya berjalan,” kata Mostafa Mosleh, 16 tahun, ia mengumpulkan barang-barang selama 13 jam sebagai tugas hariannya.
Mahmoud Mosleh kerabat dari Mustofa mosleh, memilah barang-barang tersebut bersama pekerja lain, memotongnya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan kemudian membakarnya dalam oven darurat yang didirikan di antara sisa-sisa bangunan.
“Saya punya ide, dan syukur kepada Tuhan, kami berhasil dengan bantuan Tuhan untuk mengubah plastik menjadi bensin dan bahan bakar,” kata pengungsi Gaza berusia 35 tahun. “Kami beralih ke pekerjaan ini karena kekurangan produk minyak bumi yang parah”, dilansir dari reuters.com pada hari Jum’at (13/9/2024).
Warga Palestina lainnya, seperti pengemudi berusia 53 tahun Farid Gomaa, menuju ke Beit Lahia di bagian utara jalur tersebut untuk mendapatkan sebagian bahan bakar yang dihasilkan dari pembakaran plastik, menghadapi bentrokan antara militan Hamas dan pasukan Israel serta serangan udara Israel yang meluas.
Warga Palestina datang kesana walah dalam kondisi di tengah bahaya dan mereka melakukan perjalanan jauh untuk mendapatkan satu liter bahan bakar yang lebih murah daripada di tempat lain.