Aulanews.id – Gempa bumi bermagnitudo 5,3 telah mengguncang wilayah Maluku Tengah pada Senin (4/10) malam pukul 21.28 WIB.
Berdasarkan informasi yang disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bahwa gempa ini berpusat di laut sekitar 80 kilometer tenggara Maluku Tengah dengan kedalaman 10 km. Namun, tak ada peringatan potensi tsunami.
Saat gempa terjadi, warga di daerah yang terdampak guncangan sempat mengaku mendengar dentuman keras dari arah laut Banda. Salah satunya warga di Desa Tehoru, Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku tengah. Warga di desa yang umumnya sudah beristirahat itupun akhirnya berlarian karena panik ketika merasakan tanah berguncang pada Senin malam itu.
Adila salah satu warga Tehoru mengaku, bahwa sempat mendengar suara dentuman keras di laut Tehoru. Dentuman itu membuat warga panik dan mengungsi ke dataran yang lebih tinggi.
Mereka akhirnya meninggalkan rumah dan menempati sebuah bangunan Sekolah Menengah Atas (SMA) Al-Hilal Tehoru di puncak dataran tinggi untuk menghindari gempa susulan pada Senin malam.
“Lumayan kuat, sebagian besar warga mengungsi di ketinggian,”kata Adila saat dihubungi, Selasa (5/10) pagi.
Warga, termasuk dirinya, juga segera mengungsi karena mengingat gempa berkekuatan M6,1 pada 16 Juni lalu yang membuat air laut sempat kering hingga memicu stunami kecil menerjang pelabuhan Tehoru.
Meski sempat mengungsi di dataran tinggi, pada pagi ini juga disebutkan bahwa sudah kembali ke rumah masing-masing dan melakukan aktivitas seperti biasa.
Kepala Pemerintahan Negeri Tehoru Hud Siwawane yang dikonfirmasi membenarkan bahwa warganya sempat mengungsi pada Senin malam. Kata dia, mereka memilih untuk mengungsi karena merasakan gempa bumi mengoyang rumah warga cukup kuat.
