Calon AG 1 Cabup yang juga pengusaha sukses kelahiran Desa Pranggang, Kecamatan Plosoklaten ini juga mengungkapkan, kontrak politik tersebut dilakukan sebagai bentuk keseriusan untuk menjalankan program unggulan yang telah dicanangkannya, bukan hanya untuk mencari popularitas saja.
“Seorang pemimpin yang membuat program itu harus berani menanggung konsekuensi apabila nantinya setelah terpilih ternyata tidak melaksanakan seperti yang dijanjikannya. Bukan hanya membuat program tapi selanjutnya dilupakan begitu saja, dan tidak dijalankan,” ujarnya. (Hikam)