Wapres Dukung Pengoptimalan Ekonomi Syariah di Pesantren

Wakil Presiden Ma’ruf Amin meresmikan Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam Ponpes Al Anwar, Bangkalan, Jawa Timur. (Foto: Detik.com)
Wakil Presiden Ma’ruf Amin meresmikan Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam Ponpes Al Anwar, Bangkalan, Jawa Timur. (Foto: Detik.com)

Aulanews.id – Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin meresmikan Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam (STIEBI) di Pondok Pesantren Al-Anwar, Bangkalan, Jawa Timur, pada Kamis.

Wapres menyambut baik peresmian sekolah tinggi tersebut. Bahkan, ia mendukung daerah dan pesantren untuk mengoptimalkan pengembangan ekonomi berbasis syariah sebagai upaya untuk memajukan ekonomi masyarakat.

“Pembentukan ekonomi syariah terus kami laksanakan, produk halal sedang kita giatkan. Mari seluruh daerah berbenah, karena selain menumbuhkan produk juga akan membuka pasar,” katanya.

Menurutnya, dalam membuka pasar produk halal, sudah dilakukan pemerintah, seperti di Timur Tengah yang sudah mulai dilakukan perjanjian perdagangan.

“Ini menjadi langkah kita untuk menjadi pusat perdagangan produk-produk halal, dari sektor keuangan kita sudah memulai, BSI sudah membuka di Dubai, sebentar lagi akan buka di Saudi Arabia,” kata Wapres menjelaskan.

Pengasuh Ponpes Al-Anwar, KH Muchlis Muhsin mengatakan bahwa lembaganya siap melaksanakan dorongan Wapres dalam berupaya mengoptimalkan ekonomi syariah.

“Kami sudah memulai mendirikan pegadaian syariah, kami sudah sangat siap untuk pengembangan ekonomi berbasis syariah sebagai salah satu produk halal,” ujarnya.

Kesiapan akan hal itu, menurut Kiai Muchlis, sudah sejak lama, salah satunya dengan mendirikan perguruan tinggi ekonomi syariah di pesantren yang diasuhnya itu.

“Santri dan alumni memang kami dorong agar tidak hanya fokus pada baca kitab dakwah, seperti ceramah, tetapi yang kami ingin mereka mampu menggerakkan ekonomi berbasis syariah di tengah masyarakat,” katanya.
(Mg06)

Aulanews.id – Koordinator Kemanusiaan untuk Wilayah Pendudukan Palestina, Muhannad Hadi, mengatakan bahwa kelangsungan hidup dua juta orang kini “bergantung pada keseimbangan”. Toko roti tutup dengan cepat karena kekurangan tepung atau...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist