Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) Taufik Hidayat selaku Wakil Ketua Umum (Waketum) I Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI), mengumumkan Susunan Pelatih Teknis hasil Rekrutmen Terbuka pada 3 Desember 2024 lalu. Kepengurusan ini dimaksudkan menuju prestasi terbaik untuk Olimpiade 2028.
Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) Taufik Hidayat selaku Wakil Ketua Umum (Waketum) I Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI), mengumumkan Susunan Pelatih Teknis hasil Rekrutmen Terbuka pada 3 Desember 2024 lalu. Kepengurusan ini dimaksudkan menuju prestasi terbaik untuk Olimpiade 2028.(foto:bagus/kemenpora.go.id)
Jakarta: Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) Taufik Hidayat selaku Wakil Ketua Umum (Waketum) I Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI), mengumumkan Susunan Pelatih Teknis hasil Rekrutmen Terbuka pada 3 Desember 2024 lalu. Kepengurusan ini dimaksudkan menuju prestasi terbaik untuk Olimpiade 2028.
“Kepengurusan ini kita ingin yang terbaik karena kita memikirkan bukan untuk satu, dua bulan, satu, dua tahun tapi langsung untuk Olimpiade 2028,” kata Wamenpora Taufik saat menggelar jumpa pers di Ruang Serba Guna Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (20/12).
Era yang baru (PBSI 2024-2028) lanjutnya, pihaknya menginginkan sesuatu yang berbeda dan transparan, pemilihan pelatih bukan berdasarkan like atau dislike. “Kita ingin berbeda, terbuka, karena ada assesmen. Ada 51 pelatih yang mendaftar dan akhirnya yang masuk 20 pelatih utama, pelatih pratama dan asisten,” ujarnya.
“Intinya adalah sinkronisasi. Karena saya lihat selama ini ada beberapa yang tak sejalan sehingga agak terlambat, mudah-mudahan saja ya karena untuk prestasi olahraga tidak bisa instan butuh proses dan saat ini sedang transisi dan tahun depan sudah ada pertandingan dan ini sudah saya umumkan jadi ini yang terbaik untuk saat ini,” imbuhnya.
PBSI lanjutnya memberikan kontrak jangka panjang kepada kepengurusan pelatih teknis ini. Meski demikian, akan selalu ada proses evaluasi sesuai dengan kebutuhan.
“Ya kontrak jangka panjang tapi kita evaluasi tiga, enam bulan, satu tahun bisa sehari-hari juga. Kita tidak ingin semua ada di zona zaman, jika kurang produktif pasti akan ada punishment serta rewardnya. Jadi, tetap nanti akan ada rolling dan pergantian, maksudnya saya mencari komposisi yang terbaik,” jelasnya.