Wamenkes: Pemberian ASI Hak Semua Ibu

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI Prof. Dante Saksono Harbuwono (kiri) saat menghadiri agenda talkshow Puncak Pekan ASI sedunia 2023, di Jakarta, Senin (4/9/2023). (Foto: Kemenkes).
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI Prof. Dante Saksono Harbuwono (kiri) saat menghadiri agenda talkshow Puncak Pekan ASI sedunia 2023, di Jakarta, Senin (4/9/2023). (Foto: Kemenkes).

Aulanews.id, Jakarta – Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI, Dante Saksono Harbuwono mengatakan bahwa pemberian air susu ibu (ASI) sangat penting bagi ibu dan anak untuk memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi. Hal tersebut disampaikan oleh Dante dalam sambutannya ketika membuka talkshow puncak pekan ASI sedunia di Jakarta, Senin (4/9/2023).

Selain itu, kata Dante, selalu ada perjuangan di balik ibu yang menyusui. Ia menceritakan perjuangan ibu dan istrinya dalam memberikan ASI eksklusif untuk sang buah hati.

“Ibu saya memberikan saya ASI sampai usia dua tahun. Jadi ibu saya juga bekerja sebagai guru jadi beliau memerah susu (ASI) dan disimpan, kemudian diberikan kepada saya. Beliau adalah pahlawan pertama dalam hidup saya. Pahlawan yang kedua adalah istri saya. Istri saya waktu itu sambil sekolah menyelesaikan Pendidikan dokter spesialisnya sambil menyusui anaknya, memerah ASInya, kemudian disimpan dirumah sakit dibawa pulang,” ujarnya.

Tak hanya itu, Dante juga menyebut bahwa menyusui merupakan salah satu investasi terbaik bagi bangsa, karena ASI adalah makanan terbaik bagi bayi untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Bahkan, hak ibu menyusui juga tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif.

Rutinitas pekerjaan tak boleh menjadi penghalang bagi kaum ibu untuk terus memberikan ASI kepada anaknya. Hal itu tentu perlu dukungan lingkungan, baik di tempat kerja ataupun keluarga.

Dante mengatakan berbagai dukungan dapat dilakukan agar ibu bekerja sambil menyusui, di antaranya dukungan moral dari anggota keluarga, perusahaan atau pemberi kerja menyediakan fasilitas untuk ibu menyusui.

Selain itu, kata Dante, pemerintah membuat regulasi yang mendukung praktik menyusui dan meningkatkan pembinaan dan pengawasan di tempat kerja.

Sementara dukungan masyarakat agar ibu bekerja dapat terus menyusui, bisa dimulai dengan membangun lingkungan yang suportif, katanya.

Dalam kesempatan yang sama, salah satu karyawan PT Chang Shin Indonesia Arini mengatakan tempatnya bekerja dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain dalam mendukung ibu menyusui melalui penyediaan fasilitas untuk karyawan yang sedang dalam kondisi menyusui atau hamil.

“Saya merasa bersyukur adanya dukungan dari perusahaan untuk terus menyusui. Saat ini saya jalan tiga bulan ASI eksklusif dan itu sangat memudahkan karena kami diberi waktu serta ruang laktasi untuk memerah ASI,” katanya.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist