Berinvestasilah dalam perdamaianMenyikapi tantangan keuangan yang menghambat kemajuan SDG, Ibu Mohammed menunjukkan kesenjangan pembiayaan yang makin besar dan kondisi keuangan yang tidak stabil di banyak negara berkembang.
Ia mengakui adanya reformasi yang sedang berlangsung pada bank pembangunan multilateral dan daur ulang hak penarikan khusus tetapi menyerukan langkah-langkah yang lebih kuat.
“Kita harus melangkah lebih jauh dan lebih cepat untuk memberikan Stimulus SDG,” desaknya, sambil menyerukan peningkatan kapasitas pinjaman, perluasan akses ke pembiayaan kontinjensi, dan solusi utang yang komprehensif.
Dennis Francis, Presiden Majelis Umum, menyampaikan pidato pembukaan Forum Politik Tingkat Tinggi oleh menteri.
Tepati janjiSebagai penutup, Ibu Mohammed menegaskan kembali janji SDGs untuk “tidak meninggalkan seorang pun”.
Ia menekankan perlunya memprioritaskan populasi yang rentan, menegakkan hak-hak penyandang disabilitas, dan memerangi ketidaksetaraan gender.
“Mencapai agenda ini berarti menempatkan masyarakat dan kelompok rentan di garis depan rencana, kebijakan, dan anggaran pembangunan nasional,” katanya.
Negara harus bertindakPresiden Majelis Umum Dennis Francis menggemakan urgensi ini, menyoroti penderitaan 1,1 miliar orang yang hidup dalam kemiskinan multidimensi.
“Saat ini, 1,1 miliar orang hidup dalam kemiskinan multidimensi. Jika kita tidak melakukan tindakan yang berdampak, delapan persen dari populasi global – atau 680 juta orang – akan tetap menderita kelaparan pada tahun 2030,” ia memperingatkan, seraya mendesak tindakan segera dan menyeluruh.
Ia menggarisbawahi perlunya mengatasi akar penyebab kemiskinan dan kelaparan, menekankan keterkaitannya dengan konflik, perubahan iklim, dan guncangan ekonomi.