Siapa yang terkena dampak?
Klade 1 mpox “diketahui menyebabkan penyakit yang lebih parah pada anak kecil, wanita hamil, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah”, kata Jonas Albarnaz, yang mengkhususkan diri dalam virus cacar di Pirbright Institute di Inggris.
Klade 1b didorong oleh penularan seksual dan sebagian besar menginfeksi orang dewasa muda, kata Albarnaz.
Penyakit ini juga tercatat menyebar melalui kontak non-seksual antara orang-orang, termasuk anak-anak yang bermain bersama di sekolah.
Klade 1b menyebabkan kematian pada sekitar 3,6 persen kasus, meskipun bayi dan anak-anak lebih berisiko, menurut WHO.
Dimana yang terpengaruh?
Menurut angka WHO, lebih banyak kasus mpox dilaporkan pada paruh pertama tahun ini dibandingkan sepanjang tahun 2023.
Mayoritas kasus terkini terjadi di DRC, tempat 548 orang meninggal dunia tahun ini, kata pemerintah.
Selama bulan lalu, negara-negara yang sebelumnya tidak terdampak seperti Burundi, Kenya, Rwanda, dan Uganda telah melaporkan wabah, menurut CDC Afrika. Tidak ada yang melaporkan kematian, kata WHO.
Nigeria telah menandai 39 kasus jenis mpox yang lebih ringan tahun ini, kata pejabat kesehatan hari Jumat.
Swedia dan Pakistan minggu ini melaporkan kasus mpox pertama di luar Afrika, sementara WHO memperingatkan lebih banyak kasus strain baru tersebut kemungkinan terjadi di Eropa.
Apakah ada vaksin?
Selama penyebaran global mpox pada tahun 2022, vaksin disebarkan di Eropa dan Amerika Utara yang membantu mengendalikan wabah. Tetapi vaksin belum tersedia secara luas di negara-negara Afrika yang paling terdampak oleh mpox.
Departemen Kesehatan AS mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya akan menyumbangkan 50.000 dosis vaksin mpox ke DRC.
Pada hari Selasa, kepala CDC Afrika Jean Kaseya mengumumkan perjanjian dengan Uni Eropa dan perusahaan obat Denmark Bavarian Nordic untuk mendistribusikan 200.000 dosis di seluruh benua. dilansir dari medicalxpress.com pada Minggu (18/8/2024).
Meskipun itu tidak akan cukup, Afrika dapat mengamankan 10 juta vaksin lagi, kata Kaseya dalam jumpa pers. Bavarian Nordic mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya sedang mencari persetujuan Eropa untuk menggunakan vaksin mpoxnya pada anak-anak berusia 12 hingga 17 tahun.