Aulanews.id – Program penggunaan sepeda lipat yang diusulkan Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, menjadi perdebatan.
Hal tersebut bermula ketika surat pada sebuah sekolah yang beredar di media sosial.
Isi dari surat tersebut yakni meminta kepada wali murid untuk berpartisipasi mendonasikan uangnya sebesar Rp 6 juta untuk membeli sepeda.
Ia menyebutkan, pembelian sepeda nantinya akan dijadikan program wali kota dalam menuju Pangkalpinang sehat.
Sepeda yang dijual melalui dinas pendidikan tersebut, dilakukan dalam rangkaian memeriahkan ulang tahun Kota Pangkalpinang ke-264. Gambar varian dari sepeda tersebut ikut dicantumkan. Namun, surat tersebut tidak tercantum nama serta stempel resmi instansi.
Kepala Dinas Pendidikan Pangkalpinang Eddy Supriadi membenarkan, bahwa terdapat penawaran penjualan sepeda di sekolah-sekolah.
Namun, tidak ada pemaksaan mengenai pembelian sepeda tersebut, ungkap Eddy
“Secara sukarela, tidak ada paksaan dan ber-gaining apa pun,” kata Eddy saat dikonfirmasi di Pangkalpinang pada Jumat (8/10/2021) kemarin.
Ia menilai, apabila terdapat penawaran dari pihak sekolah ke komite sekolah, sifatnya tidak memaksakan siapa pun.
“Nawarin ke komite, wali murid guru-guru boleh-boleh saja. Tapi tidak ada paksaan,” jelas Eddy.
Menurutnya, pihaknya hanya memfasilitasi saja penawaran produk dan penawaran ke sekolah-sekolah. Hal tersebut menurutnya juga biasa terjadi.
Tidak hanya untuk sepeda saja, tetapi juga produk lainnya.
“Bukan memaksa bisnis, biasalah produk-produk sering nawarin untuk ke sekolah-sekolah kita fasilitasi juga, apalagi ini merek dan produk Pangkalpinang,” jelas Eddy.