Aula.news.id .Surabaya, 9 Desember 2021 – Sebanyak 83 pengusaha penyandang disabilitas dan 427 perempuan
pengusaha di Surabaya, berhasil menyelesaikan pelatihan kewirausahaan melalui USAID JAdi
Pengusaha MandiRI (JAPRI), sebuah proyek yang fokus untuk mempromosikan dan mengembangkan
kewirausahaan di kalangan individu miskin dan rentan di Indonesia. USAID JAPRI didanai oleh Badan
Pembangunan Internasional Amerika Serikat/United States Agency for International Development
(USAID) dan dilaksanakan oleh konsorsium yang dipimpin oleh Institute of International Education (IIE)
bekerja sama dengan Prestasi Junior Indonesia (PJI), Mien R Uno Foundation (MRUF), Kelompok
Perempuan dan Sumber-Sumber Kehidupan (KPS2K), dan Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia
(HWDI), dengan tambahan dukungan dari Pemerintah Kota Surabaya.
Dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada tanggal 3 Desember 2021,
USAID JAPRI mengadakan acara penganugerahan bagi pengusaha penyandang disabilitas yang telah
terpilih menjadi penerima dana awal usaha. Acara ini juga akan menghadirkan pendamping dan pelatih
wirausaha dari USAID JAPRI yang telah melakukan pelatihan dan pendampingan kewirausahaan sejak
Maret 2021. Acara ini akan bertempat di BKKKS Jawa Timur di Surabaya pada Kamis, 9 Desember
2021.
Dylan Hoey, Wakil Kepala Bagian Politik dan Ekonomi Konsulat Jenderal Amerika
Serikat di Surabaya mengatakan bahwa, “Amerika Serikat dan Indonesia telah menikmati lebih
dari 70 tahun hubungan diplomatik berdasarkan nilai-nilai bersama, dan kami berkomitmen untuk
melanjutkan kemitraan ini di tahun-tahun mendatang. Acara hari ini adalah contoh kerja sama yang
baik antara Amerika Serikat dan Indonesia di Provinsi Jawa Timur. Kehadiran kami disini hari ini
menegaskan kembali komitmen penuh kami untuk menjunjung martabat, kesetaraan, dan rasa hormat
bagi semua penyandang disabilitas. Bersama Pemerintah Kota Surabaya kami mempromosikan
kewirausahaan sebagai opsi yang layak untuk mendukung partisipasi aktif penyandang disabilitas dalam
masyarakat dan ekonomi serta untuk merevitalisasi ekonomi pasca-COVID-19.”
