Usaha Menjadikan Semarang Kota Mode

PENAMPILAN: Para Peserta SFT saat catwalk di panggung. (joglojateng.com)
PENAMPILAN: Para Peserta SFT saat catwalk di panggung. (joglojateng.com)

Aulanews.id – Bertema Java Heritage, Semarang Fashion Trend (SFT) yang digelar kembali oleh Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Semarang mengangkat kekayaan budaya dan keanekaragaman wastra Jawa Tengah.

Kegiatan tersebut diikuti oleh 126 desainer se-Jawa Tengah. Berlangsung mulai tanggal 9 – 12 Agustus 2023. Ketua IFC Semarang Ina Priyono mengatakan, Jawa Tengah memiliki kekayaan khazanah fashion yang sangat potensial untuk dikembangkan. Selain itu juga memiliki daya saing yang tak kalah dengan provinsi lainnya di Indonesia.

“Di antaranya, keberagaman hasil wastra Nusantara. Seperti batik, tenun, sulam, bordir, ecoprint menjadi kekuatan Jawa Tengah sebagai pusat destinasi wisata belanja produk ready to wear craft fashion,” kata Ina saat ditemui di BBPVP Semarang, Kamis (10/8/23).

Tema Heritage diharapkan bisa mendorong agar Kota Semarang menjadi salah satu ‘Kota Mode’ yang menjadi acuan tren di Indonesia. Yakni dengan tetap mengutamakan konten lokal wastra dari Jawa Tengah untuk mampu berkompetensi di pasar internasional.

“Konsep besar SFT ialah sebagai muara perkembangan terkini industri busana siap pakai berbasis craft fashion di Jawa Tengah. Meliputi segi kualitas, kuantitas, inovasi bisnis, teknologi, maupun tren terkini,” tandasnya.

Terpisah, Plt Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jateng Ahmad Aziz mengatakan, kegiatan ini dapat menggelorakan dunia fesyen di Jawa Tengah. Juga memberikan inspirasi pada pelaku industri fesyen. Khususnya pelaku usaha kecil dan menengah (UKM). Sehingga hasil karya mereka banyak digandrungi masyarakat.

“Kami mendukung para pelaku industri fesyen dapat terus berkembang dan semakin layak untuk berkompetisi di pasar internasional,” ungkapnya melalui sambungan telpon. (Mg 05)

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist