“Zakat bukan hanya kewajiban, tetapi juga kebiasaan yang menyenangkan. Dengan memberi, kita tidak kehilangan, melainkan justru bertambah. Bagi penerima, ini menjadi motivasi untuk meningkatkan kinerja dan semangat kerja karena merasa diperhatikan oleh pimpinan,” jelasnya.
Penyaluran zakat dilakukan secara bertahap sesuai dengan pemasukan zakat yang diterima. Isnanta menegaskan bahwa kepanitiaan yang telah dibentuk akan memastikan zakat disalurkan secara adil dan tepat waktu.
“Penyaluran ini tergantung dari pemasukan zakat. Jika dananya sudah mencukupi, kami pastikan tidak akan menunda-nunda penyalurannya,” katanya.
Lebih jauh, Isnanta menekankan pentingnya menjadikan zakat sebagai tradisi positif di lingkungan Kemenpora.
“Momentum seperti ini tidak hanya memperkuat hubungan antarpegawai, tetapi juga antara pimpinan dan staf. Ada kebatinan yang terjalin melalui proses memberi dan menerima, yang akhirnya menciptakan suasana kerja yang lebih harmonis,” tutupnya.
Ketua UPZ Baznas Kemenpora, Esa Sukmawijaya, menyampaikan bahwa tahap pertama ini merupakan langkah awal untuk menyalurkan zakat yang telah dikumpulkan.
“Alhamdulillah, pada Jumat akhir tahun yang penuh berkah ini, kami telah menyalurkan zakat sebesar Rp 34 juta kepada 68 mustahik yang berhak menerima. Jumlah ini merupakan hasil musyawarah berdasarkan anggaran yang tersedia. Transparansi, integritas, dan akuntabilitas kita junjung tinggi,” ujar Esa.
Esa menjelaskan bahwa data penerima zakat yang masuk berjumlah 102 orang, namun karena keterbatasan anggaran, zakat tahap pertama hanya dapat diberikan kepada 68 orang.
“Kami memastikan setiap penerima mendapatkan haknya secara adil. Insya Allah, tahap kedua akan kami salurkan pada bulan-bulan berikutnya untuk melengkapi penyaluran zakat kepada seluruh 102 mustahik yang telah terdata,” tambahnya.
Para mustahik yang menerima zakat ini merupakan pegawai Kemenpora dengan pendapatan di bawah rata-rata Upah Minimum Regional (UMR). Esa berharap penyaluran zakat ini dapat membantu meringankan beban ekonomi para penerima menjelang akhir tahun.
Ke depannya, Esa juga berharap jumlah pegawai yang berstatus sebagai muzakki, atau wajib zakat, semakin meningkat sehingga dana yang dikumpulkan dapat menjangkau lebih banyak mustahik.
“Kami akan terus mengikuti arahan pimpinan agar penyaluran zakat dapat dilakukan secara cepat dan tepat sasaran, terutama menjelang momen-momen penting seperti akhir tahun ini,” tutupnya. (rep)