Selain talkshow, terdapat konsultasi UMKM, demo membatik, dan pameran UMKM makanan-minuman. Agenda ini juga diawali santunan kepada anak yatim piatu.
Salah satu pelaku UMKM olahan kopi, yang terlibat dalam agenda ini Teta Tri Widya Biwara, mengatakan pihaknya sangat terbantu dengan adanya layanan dari UPT PSMB-TL. Utamanya mekanisme standarisasi produk yang sangat dibutuhkan UMKM.
“Pedagang pun belum tentu tahu soal ini. Maka dengan adanya Gebyar Layanan (UMKM PTSMB-TL) ini sangat membantu proses kita agar dalam berdagang kita kedepan lebih baik,” ungkap owner Light Coffee ini.
Sementara itu, Analis Lab dan Penguji Mutu Barang UPT PSMB-LT Surabaya Andi Hasan, mengatakan sejauh ini pihaknya terus berupaya melakujan standarisasi produk. Namun hingga saat ini masih melayani komoditi tertentu
“Pelayananan untuk SNI, produk perusahaan harus distandarisasi dan diaudit. Tapi sejauh ini untuk komoditi tertentu seperti pupuk, air minum dalam kemasan, garam konsumsi, dan minyak goreng,” jelasnya.
Hasan mengatakan, pihaknya juga melayani standarisasi untuk pelaku usaha dari luar Jawa Timur. Bahkan pernah melayani pelaku usaha dari luar negeri, seperti dari Rusia, Malaysia, China, hingga Belansa.
“Karena kalau nggak SNI, barang sudah masuk sini, maka barang bisa dikembalikan. Apalagi yang terkategori SNI wajib. Itu sudah jelas peraturannya,” katanya.
Adanya standarisasi oleh UPT PSMB-TL, dikatakan Hasan, harapannya bisa meningkatkan kualitas produk, khususnya dalam negeri. Selain itu untuk memperkuat daya saing yang berorientasi pada ekspor.
Selain itu, masyarakat umum yang ingin menguji kualitas produk bisa melalui UPT PSMB-TL. Karena di dalamnya terdapat Lab Uji dan Lembaga Sertifikasi Produk. (Monitornetwork.com)
