Upaya Pembunuhan Soekarno di Perguruan Cikini 30 November 1957

Namun demikian, keramain dalam acara itu berubah menjadi peristiwa tragis dan mencekam. Dalam buku Bung Karno Panglima Revolusi karya Peter Kasenda disebutkan sejumlah komplotan penyerang melempar granat ke arah Bung Karno.

Akibat ledakan granat yang aktif itu sebagian mobil kepresidenan rusak. Selain itu korban pun berjatuhan. Dan Tujuh orang dinyatakan meninggal di lokasi dan puluhan orang terluka. Dua dari beberapa korban tewas yakni brigadir pengawal voorijders presiden, yakni Muhammad dan Ahmad bin Udi.

Sedangkan Bung Karno selamat dari kejadian itu. Pengawalnya pun sigap memberikan komando dan perlindungan saat peristiwa itu terjadi.

“Saya tidak terlupa karena korbannya dari kawan saya ada 100-an orang, baik meninggal, luka parah, atau luka kecil. Ada beberapa yang cacat seumur hidup,” ucap Megawati.

Presiden Soekarno pun dengan para pengawal dan putra-putrinya langsung meninggalkan lokasi dan menuju Istana Merdeka dengan mobil berkecepatan tinggi. Bung Karno dalam buku The Remarkable Story of Soekarno karya Aditmitra Nursalim yang disebutkan bahwa sebenernya dirinya telah melihat sendiri pelaku dari gerak-geriknya yang mencurigakan. Berselang beberapa hari para pelaku teror ditangkap.

Upaya pembunuhan Sukarno itu didalangi oleh anggota pemberontak Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) Jusuf Ismail. Dalam menjalankan aksinya, Jusuf dibantu oleh beberapa temennya. Yaitu Saadon bin Mohamad, Tasrif bin Hoesain, dan Mohamad Tasim bin Abubakar.

Keempat orang tersebut adalah salah satu penghuni Asrama Sumbawa di Gang Ampiun nomor 21 Cikini, Jakarta Pusat. Percobaannya pembunuhan itu diduga ketidakpuasan beberapa atas kepemimpinan Soekarno.

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmen Indonesia untuk mendorong perdagangan yang terbuka, teratur, namun tetap adil dalam Leaders Retreat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) 2024...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist