UNHCR meluncurkan seruan $10 miliar untuk mengatasi krisis pengungsi global pada tahun 2025

Ikhtisar regional lainnya dapat ditemukan dengan mengklik di sini: Amerika, Afrika Timur dan Tanduk serta Danau Besar, Eropa, Timur Tengah dan Afrika Utara, Afrika Selatan, serta Afrika Barat dan Tengah.

© UNICEF/Maria Spiridonova

Diusir dari rumah mereka di Myanmar, lebih dari satu juta pengungsi Rohingya mencari perlindungan di Bangladesh.

Bekerja samaGrandi juga menyoroti pentingnya inovasi dan kolaborasi, serta menegaskan kembali bahwa mengatasi pengungsian paksa memerlukan upaya global yang bersatu.

Kami tidak bekerja sendiri. Menjangkau mereka yang membutuhkan – baik pengungsi maupun tuan rumah – memerlukan kemitraan dengan pemerintah, aktor lokal, akademisi, dan sektor swasta.”

UNHCR berencana untuk melanjutkan kemajuan yang dicapai pada Forum Pengungsi Global tahun 2023, di mana ribuan janji telah dibuat untuk mendukung populasi pengungsi.

Fokus utama pada tahun 2025 adalah mewujudkan janji-janji tersebut menjadi tindakan nyata, didukung oleh keahlian teknis dan pendanaan dari komunitas internasional.

Saat-saat yang tidak dapat diprediksiGrandi juga mengakui sifat krisis global yang tidak dapat diprediksi, dan menyatakan keyakinannya terhadap kesiapan UNHCR.

Tekad dan pengalaman kami memungkinkan kami menghadapi masa depan – walaupun mungkin tidak pasti – dengan keyakinan,katanya.

Ketika pengungsian paksa mencapai rekor tertinggi, ia menekankan pentingnya solidaritas global, dan mendesak pemerintah, donor, dan sektor swasta untuk berkontribusi terhadap target $10 miliar.

Menpora Dito dalam kesempatan itu menegaskan kembali dukungan penuh Kemenpora untuk perkembangan olahraga pencak silat. Apalagi saat ini Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menargetkan pencak silat bisa...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist