Rincian angkaDari 139,3 juta penerima manfaat yang ditargetkan, 34 juta (24 persen) adalah pengungsi, 68 juta (48 persen) pengungsi internal, 12 juta orang yang kembali ke negaranya, dan sekitar 4,5 juta orang yang tidak mempunyai kewarganegaraan di bawah mandat badan tersebut.
Sekitar $2,1 dibutuhkan untuk program UNHCR di Timur Tengah dan Afrika Utara, $1,2 miliar di Eropa, $957 juta di Asia dan Pasifik, dan $815 juta di Amerika.
Di seluruh benua Afrika, dibutuhkan $2,1 miliar di Afrika Timur dan Tanduk Afrika serta Great Lakes, $1,2 miliar di Afrika Barat dan Tengah, serta $451 juta di Afrika Selatan.
Kekhawatiran bagi Asia dan PasifikUNHCR mengantisipasi bahwa kawasan Asia-Pasifik pada tahun 2025 akan menghadapi peningkatan pengungsi akibat konflik, penganiayaan, dampak perubahan iklim, dan bencana lainnya. Laporan ini memproyeksikan peningkatan kompleksitas dan skala keadaan darurat, ditambah dengan berkurangnya dukungan donor, sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat.
Sebagai tanggapan, UNHCR akan fokus pada pemenuhan janji-janji Forum Pengungsi Global, termasuk lebih dari 60 komitmen negara-negara untuk memperkuat perlindungan dan menemukan solusi bagi pengungsi Afghanistan dan populasi Rohingya yang tidak memiliki kewarganegaraan.
Afghanistan tetap menjadi negara asal pengungsi terbanyak di kawasan ini, dimana terdapat lebih dari sembilan juta orang yang terpaksa mengungsi. Negara-negara tetangga Iran dan Pakistan menanggung beban terbesar, masing-masing menampung 3,9 juta dan 2,4 juta pengungsi Afghanistan.
Hal serupa juga terjadi di Bangladesh yang terus menampung lebih dari satu juta warga Rohingya tanpa kewarganegaraan yang terusir dari rumah mereka di negara tetangga Myanmar selama beberapa tahun.