Aulanews.id – Dirilis pada hari Rabu oleh Misi Pemantauan Hak Asasi Manusia PBB di Ukraina (HRMU), laporan tersebut menjelaskan kesulitan yang dihadapi warga sipil, termasuk kerugian fisik dan sosial ekonomi jangka panjang.
Ia juga menekankan dampak hak asasi manusia dari serangan besar-besaran Rusia terhadap infrastruktur energi penting pada bulan Maret, serangan darat di wilayah Kharkiv pada bulan Mei dan perkembangan lain di wilayah yang diduduki dan dikuasai Pemerintah Ukraina.
Serangan tanpa henti“Dengan bulan Mei yang mencatat jumlah korban sipil tertinggi dalam hampir satu tahun, Pertempuran musim semi ini telah memakan korban yang mengerikan bagi warga sipilkhususnya di wilayah dan kota Kharkiv,” kata Danielle Bell, kepala HRMMU.
“Serangan yang gencar ini mengakibatkan hilangnya nyawa, pengungsian, dan kerusakan rumah serta bisnis.,” dia menambahkan.
Menurut laporan tersebut, antara 1 Maret dan 31 Mei, sedikitnya 436 warga sipil tewas dan 1.760 lainnya terluka akibat kekerasan terkait konflik. Korban termasuk enam pekerja media, 26 karyawan lembaga kesehatan, lima pekerja kemanusiaan, dan 28 pekerja layanan darurat.
Ditambahkannya, mayoritas (91 persen) korban terjadi di wilayah yang dikuasai Ukraina, dan sembilan persen di wilayah yang diduduki Rusia.
Dalam periode pelaporan, otoritas Rusia melaporkan bahwa 91 warga sipil tewas dan 455 terluka di Rusia akibat serangan yang dilancarkan oleh angkatan bersenjata Ukraina, terutama di wilayah Belgorod, Briansk, dan Kursk.
Senjata ampuhPemantau PBB mengidentifikasi penggunaan bom dan rudal kuat yang dijatuhkan dari udara di daerah berpenduduk dan sedikitnya lima contoh serangan beruntun di lokasi yang sama, tepat saat responden pertama tiba di tempat kejadian, yang menyebabkan jatuhnya korban.
Eskalasi permusuhan pada musim semi juga menyebabkan angkatan bersenjata Rusia melancarkan “kampanye serangan terbesar” terhadap infrastruktur energi penting sejak musim dingin 2022-23, yang menewaskan dan melukai warga sipil, sementara juga berdampak pada jutaan orang di seluruh negeri dengan pemadaman listrik, kata laporan itu.
Efek beriakSerangan itu juga menimbulkan konsekuensi yang luas pada persediaan air, akses internet dan seluler, serta transportasi umum, kata Ibu Bell.
“Itu Dampak penuh dari serangan terhadap infrastruktur energi baru akan terlihat jelas pada musim dingin mendatang ketika kapasitas pembangkit listrik Ukraina yang berkurang dapat menyebabkan banyak orang tidak memiliki akses terhadap pemanas dan layanan lain yang diperlukan untuk bertahan hidup,” katanya.