Search

Uji Coba PTM Terbatas Di Semarang Berjalan Lancar

Aulanews.id – Uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang dimulai sejak tanggal 23 Agustus 2021 berjalan dengan lancar. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Bupati Semarang yakni Ngesti Nugraha. Ngesti menyatakan, selama masa uji coba PTM terbatas, dirinya tidak menemukan kasus Covid-19 di lingkungan sekolah. Dengan demikian, dirinya juga meminta agar protokol kesehatan tetap dilaksanakan di sekolah.

“Seluruh perangkat pendidikan menjalankan protokol kesehatan dengan baik dan ketat, sehingga tidak ada kasus di sekolah,” ungkap Ngesti pada Rabu, (8/9/2021).

“Aturan penggunaan masker, hand sanitizer, jaga jarak itu wajib. Termasuk soal sistem antar jemput siswa agar tidak menimbulkan kerumunan juga harus diperhatikan,” lanjutnya.

Baca Juga:  5 Tren Pembelajaran di Masa Depan

Secara khusus, Bupati Semarang menegaskan kepada para guru untuk selalu mengingatkan warga di sekolah tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.

“Jangan bosan, jangan sungkan menegur kalau ada yang tidak patuh. Karena ini demi perlindungan kepada anak didik juga,” tuturnya.

Ngesti melanjutkan, mengenai pelaksanaan vaksinasi untuk anak usia 12 tahun ke atas akan terus dipercepat dan dimaksimalkan.

“Ini gerakan vaksinasi kita lanjutkan ke sekolah-sekolah. Hari ini di SMP Negeri 2 Ungaran ada 600 vaksin, besok 500 vaksin jadi total selama dua hari ada 1.100 dosis,” jelasnya.

Terpisah, Sekretaris Komisi D DPRD Kabupaten Semarang yakni Djoko Sriyono mengungkapkan, kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) durasi waktunya akan ditambah 15 menit.

Baca Juga:  WHO Paksa China Buka Data Awal Kasus COVID-19 Menyebar

“Kalau kemarin setiap pelajaran 30 menit, sekarang menjadi 45 menit. Kita harapkan dengan penambahan tersebut maka serapan materi pelajaran bisa bertambah baik, dan anak-anak bisa mengejar ketinggalan materi karena pembelajaran daring,” jelasnya, dikutip dari kompas.com.

Aulanews.id – Perkembangan ini sejalan dengan beberapa negara Eropa Barat yang dilaporkan telah mengurangi akses terhadap perawatan identitas gender serupa yang manfaatnya ditemukan “sangat lemah”, menurut tinjauan yang dilakukan oleh...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist