Aulanews.id – Pemerintah Kota (pemkot) Salatiga memastikan akan menggelar uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) akan dimulai pada Senin (6/9/2021) mendatang.
Uji coba tersebut akan diselenggarakan seiring dengan penetapan di wilayah Salatiga yang masuk level 3 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Kepala Dinas Pendidikan Kota Salatiga yakni Yuni Ambarwati mengungkapkan, jika dilihat dari hasil assessment sekolah, rata-rata sekolah sudah siap mengadakan PTM.
“Dari Satgas Covid-19 juga sudah melakukan penilaian dan menyetujui PTM dilaksanakan meski sifatnya masih uji coba dan terbatas,” ungkap Yuni saat, Jumat (3/9/2021).
Pembatasan yang akan diterapkan saat PTM berlangsung yakni kapasitas perkelas maksimal 18 siswa untuk sekolah jenjang SMP dan SD, dan bagi sekolah jenjang TK perkelas maksimal lima siswa, dengan durasi pembelajaran hanya tiga jam per hari.
“Per minggu untuk SMP dilaksanakan tiga hari dan TK serta SD hanya dua hari. Nanti shift ini yang mengatur dari sekolah langsung,” jelasnya.
Untuk sekolah sekolah yang melaksanakan PTM akan dibagi sesuai kuota per kecamatan. Yuni mengatakan, vaksinasi untuk pelajar akan dilaksankan dari tanggal 7 hingga 9 September 2021 sesuai domisili siswasiswa, lanjut Yuni.
“Sebagian memang sudah ada yang vaksin melalui kuota RT dan RW sesuai undangan Dinas Kesehatan. Jadi yang terpenting itu siswa mendapat vaksin dan terlindungi dari Covid-19,” jelasnya.
Wali Kota Salatiga yakni Yuliyanto mengungkapkan, kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) harus segera dilaksanakan agar para siswa mendapatkan hak pendidikannya secara keseluruhan.
“Meski sekolah dilaksanakan melalui daring, tapi akan lebih maksimal jika bertemu guru secara langsung,” ujar Yulianto.
Ia juga menegaskan, dalam pembelajaran tatap muka (PTM) juga harus disertai persetujuan dari orangtua.
Salah satu kepala sekolah SMP Negeri di Salatiga yakni Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Salatiga Mudjiati mengungkapkan telah siap menggelar PTM.
“Untuk simulasi protokol kesehatan sudah dilaksanakan. Untuk jadwal PTM, kita menunggu dari Dinas Pendidikan,” ujarnya.
Sumber : kompas.com