“Lalu, yang keempat, di Mangkunegaran ada Masjid Al-Wustho yang menjadi simbol cikal bakal masyarakat Islam sudah dibangun dibangun di kadipaten ini melalui peradaban masjid. Terakhir, menurut catatan Ricklefs, Raden Mas Said memiliki watak keberislaman yang moderat,” imbuh dia.
Setidaknya dari lima alasan itulah, yang kemudian menjadi penegas pemilihan nama Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa untuk UIN Surakarta.
Smart Campus
Setelah bertransformasi menjadi UIN, tentu tantangan yang dihadapi semakin kompleks. Ditambah dengan era digital, tata kelola universitas perlu didukung dengan implementasi Smart Campus. Smart campus ini diharapkan dapat menjawab tuntutan zaman milenial, dengan penerapan manajemen yang efektif dan efisien, melalui penerapan big data sebagai sumber data untuk keperluan akademik maupun pengembangan bisnis sebagai sumber dana Badan Layanan Umum.
Dengan penerapan Smart Campus tersebut, diharapkan juga dapat mendukung tumbuh kembang kampus yang kini memiliki 5 fakultas tingkat Sarjana dan jenjang Pascasarjana. Kelima fakultas tersebut yakni Fakultas Ushuludin dan Dakwah (FUD), Fakultas Syariah (FS), Fakultas Ilmu Tarbiyah (FIT), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Fakultas Adab dan Bahasa (FAB).
Sedangkan jenjang Pascasarjana, yakni program studi Doktor (S3), Manajemen Pendidikan Islam (MPI), Magister (S2) Manajemen Pendidikan Islam (MPI), Magister Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Magister Pendidikan Agama Islam (PAI), Magister Hukum Ekonomi Syariah (HES), Magister Manajemen Bisnis Syariah (MBS), dan Magister Tadris Bahasa Inggris (TBI).
Untuk menunjang perkembangan dan kemajuan kampus, juga dibentuk beberapa Lembaga dan Unit Pelaksana Teknis (UPT). Di antaranya Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), dan Satuan Pengawas Internal. Sedangkan UPT meliputi UPT Perpustakaan, UPT Bahasa, UPT Teknologi Informasi dan Pangkalan Data, UPT Ma’had Al-Jami’ah, dan UPT Pengembangan Karir. (MEM)