Psikologi warna ruangan lebih kompleks dari sekadar makna warna. Itu karena ada beberapa sifat warna yang juga bisa dimanipulasi untuk membangkitkan suasana hati dan perasaan tertentu. Misalnya saja, ambil contoh warna kuning yang disebutkan sebelumnya. Tergantung pada warna tertentu yang Anda pilih, warna ini bisa membuat Anda merasa gembira atau cemburu.
Pasalnya warna memiliki banyak karakteristik yang mampu mengubah mood yang diciptakannya secara drastis. Berikut adalah beberapa atribut warna atau rona paling umum yang harus dipertimbangkan dalam menciptakan palet desain interior.
Misalnya, warna ungu yang kaya dan sensual berubah menjadi lavender yang tenang dan tenteram jika dicampur dengan warna putih. Umumnya, warna-warna pastel dapat memiliki kesan vintage atau kekanak-kanakan dan sering digunakan di kamar bayi atau kamar tidur anak-anak, mereka juga bekerja dengan baik di rumah dengan gaya arsitektur klasik yang lebih tua. Warna tersebut juga dapat membuat ruangan terasa lebih luas, dan memadukannya dengan aksen putih akan menciptakan tampilan yang abadi.
Sebaliknya, Warna abu-abu muda memberikan kesan lebih bersahaja saat gelap, sementara sedikit warna hitam dapat mengubah warna biru aqua menjadi warna lautan. Nuansa sering kali dipadukan dengan warna netral atau terang untuk menciptakan keseimbangan, dan mencegah rona gelap menguasai ruangan.
Nilai Properti ini mengacu pada seberapa banyak cahaya yang dimiliki suatu warna. Singkatnya, semakin terang warnanya, semakin tinggi nilainya. Pada spektrum ini, warna hitam berada pada level terendah dan putih pada level tertinggi, dengan warna-warna yang tersusun di antara keduanya. Dengan kata lain psikologi warna desain interior sangat penting untuk ciptakan rumah yang indah dan seimbang.
Penulis: Cindy
Editor : Hendro