Karena itu, Cak Amu akan melakukan aksi sosial dan solidaritasnya ke Jakarta dengan sepeda yang dibelinya saat dapat pesangon. Maklum mantan manajer klub Galatama Mitra Surabaya (milik Jawa Pos saat itu) hobi Gowes.
Sebenarnya Cak Amu akan berangkat pas warga Indonesia memperingati Hari Pahlawan 10 November. Namun karena kesibukannya sebagai pengajar di Pondok Pesantren belum bisa ditinggalkan maka tanggal 25 November waktu yang paling tepat.
“Di pekan itu para santri sedang ujian tulis. Jadi pelajaran Literasi yang saya ajarkan diliburkan,” jelas Cak Amu.
Untuk melakukan aksi sosialnya ini Cak Amu tidak sendirian. Rekan-rekan sepensiunan juga mendukung penuh.
Mantan Pimred Jawa Pos Dr Dhimam Abror berharap Cak Amu bisa berkoordinasi dengan rekan di Jakarta untuk menemui Komisaris Jawa Pos.
“Semoga perjalanannya lancar dan Allah meridhoi perjuangan sampean,” sebut Taufik Lamade Redaktur Senior Jawa Pos yang kini komisaris Disway.
Doa dan support yang sama juga disampaikan senior Jawa Pos lainnya. Slamet Oerip Prihadi mantan wartawan Majalah Tempo era almarhum Anshori Thayib dan Suryanto Aka yang kini mendata Pensiunan Jawa Pos yang berhak atas dividen Jawa Pos yang belum pernah dibagikan selama menjadi karyawan itu.