Awas, Anak Bisa Radikal
Partisipasi anak-anak Indonesia dalam serangan teroris saat ini atau di masa depan sebagian dapat dikaitkan dengan indoktrinasi. Proses indoktrinasi mulai dilakukan pada anak-anak dapat melalui jalur keluarga. Anak-anak yang harusnya menikmati masa kecil mereka diajak ikut sepaham dengan kelompok
terkecilnya yaitu keluarga.
Indoktrinasi dalam keluarga merupakan suatu hal yang berbahaya dimana seorang anak hanya mempercayai kedua orang tuanya. Tanpa rasa curiga akhirnya mereka terjerumus dalam aksi terorisme.
Anak-anak dapat juga menjadi radikal karena terdoktrinasi melalui lembaga/institusi. Indoktrinasi pada anak yaitu proses pembujukan oleh kelompok tertentu, orang tua ataupun platform online lainnya.
“Indoktrinasi melalui sekolah-sekolah atau pesantren dilakukan oleh guru-guru yang sudah terpapar radikalisme,” tutur Faridatul Hanum. (*)