Aulanews.id, Jakarta – PT PLN (Persero) terus meningkatkan Keselamatan dan Kesahatan Kerja (K3) dalam sistem ketenagalistrikan. Terbukti, sejak tahun 2019 hingga tahun 2022, PLN berhasil menekan angka kecelakaan yang signifikan hingga 52 persen.
Melalui penerapan prinsip zero accident, PLN mampu tekan angka kecelakaan kerja sekaligus menjaga layanan kelistrikan tetap andal dan aman.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan capaian tersebut merupakan buah dari pemetaan dan mitigasi risiko serta penguatan kultur K3 dalam prinsip zero accident di perseroan.
“Keselamatan dan kesehatan adalah kondisi yang sangat memengaruhi kerja. Maka risiko-risiko ‘kerja’ ini yang harus mampu kita petakan, kita ukur, kemudian kita kendalikan sehingga bisa mencapai selamat dan sehat,” ujar Darmawan dalam ‘Townhall Meeting K3’ di PLN Kantor Pusat, Jakarta (8/3).
Darmawan menekankan pentingnya kultur untuk mencapai keselamatan kerja. Karena kutur inilah yang akan menopang peralatan, perlengkapan, SOP, infrastruktur, instalasi, atau tata aturan yang telah ditetapkan perusahaan.
“Variabel keselamatan sangat banyak. Tapi ujung-ujungnya adalah bagaimana kita menanamkan awareness, kedisiplinan, dan kapasitas yang mumpuni dari setiap individu dari PLN untuk menjaga keamanan diri dan lingkungan dalam setiap tugasnya,” jelas Darmawan.
Darmawan juga memastikan bahwa saat ini PLN telah menerapkan standard operating procedure (SOP) ketat dalam 3 sektor operasional ketenagalistrikan PLN, yaitu pembangkitan, transmisi dan distribusi. Seperti dalam sektor transmisi, PLN membentuk tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) yang ahli dalam pemeliharaan dan perbaikan jaringan listrik.
“Ada risiko yang tinggi begitu petugas diterjunkan ke lapangan. Bahkan sebelum kita bicara tegangan pun, suhu dari barang yang dipegang saja sudah sangat panas. Tetapi, alhamdulillah sekarang di transmisi, kecelakaannya sudah menjadi Zero Accident,” tambah Darmawan.
Darmawan juga menjelaskan bahwa sektor distribusi yang memiliki 550 ribu gardu distribusi dan ribuan pekerja pelayanan teknik. Untuk menjaga keandalan layanan, PLN menerapkan 3 shift per hari sehingga tetap beroperasi 24 jam.
“Masalah safety ini adalah masalah bagaimana kita bisa memetakan risiko, mengukur, dan memitigasi risiko itu. Untuk itu, saya juga sudah minta harus dilakukan digital learning untuk basic safety kepada seluruh pegawai di PLN,” tutup Darmawan.