Anggota Komisi XI DPR RI Eriko Sotarduga saat memimpin Rapat dalam Kunjungan Kerja Reses bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Himbara di Tabanan, Bali, Rabu (6/12/2023). Foto: Hira/nr
Aulanews.id, Tabanan – Anggota Komisi XI DPR RI Eriko Sotarduga menyebut bahwa perkembangan ekonomi masyarakat Bali pasca COVID-19 memiliki tren yang sangat positif. Meski demikian, dirinya mengimbau Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) tersebut perlu mengembangkan agar unsur UMKM lebih jauh lagi.
“Begitu juga usaha usaha lain supaya Bali ini kembali pulih dan betul-betul tidak hanya bergantung kepada pariwisata, tetapi bidang bidang lain pun bisa berkembang. karena di sini punya banyak talenta, punya banyak kemampuan- kemampuan yang sebenarnya bisa dikembangkan lebih jauh, termasuk juga sektor dari pertanian,” ungkap Eriko setelah memimpin Rapat dalam Kunjungan Kerja Reses bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Himbara di Tabanan, Bali, Rabu (6/12/2023)
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa masukan-masukan yang disampaikan komisi XI kepada bank bank Himbara seperti bank BNI, Bank Mandiri, Bank BRI dan BTN perlu disampaikan. Terlebih, perbankan tersebut disupervisi langsung oleh OJK yang mempunyai peran luar biasa dalam hal menyangkut tenaga kerja, menyangkut pertumbuhan ekonomi.
Eriko Sotarduga meminta agar keberadaan Himbara bersama OJK dapat lebih serius ke depannya di Bali. Mengingat pertumbuhan kredit Himbara, kecuali BRI, masih menunjukkan angka yang minim.
“Begitu juga terhadap pembangunan Bali dan sekitarnya,” imbuh legislator daerah pemilihan DKI Jakarta II ini.
Maka dari itu, Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini meminta agar keberadaan Himbara bersama OJK dapat lebih serius ke depannya. Terlebih, jika melihat dari evaluasi yang menunjukkan bahwa pertumbuhan kredit di Bali masih kecil.
“Kecuali tadi dari BRI yang cukup tinggi (pertumbuhan kreditnya). Nah ini juga faktor apa? ini penting ini juga yang harus dilihat seperti apa pertumbuhannya ke depan? Karena pertumbuhan sektor kredit ini juga sangat penting untuk meningkatkan pembangunan di Bali, dan juga dapat menampung tenaga kerja lebih banyak karena didik sektor ini di masyarakat,” terangnya.
Ia menilai bahwa pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi masih diperlukan guna menyerap tenaga kerja yang lebih maksimal. Sehingga, masyarakat bali merasakan bahwa mereka tinggal di tempat yang namanya island of god.
“Tempat yang betul betul memberikan kebahagian bagi banyak orang, Tapi Bali sendiri masyarakatnya juga harus bahagia dan juga mereka harus juga sejahtera,” tegasnya.