Transisi ke Suriah mungkin gagal jika bantuan bantuan tertunda, kata ketua IOM

Aulanews.id – “Kami tidak mempromosikan keuntungan dalam skala besar; sejujurnya masyarakat tidak siap untuk menerima orang-orang yang mengungsi dan akan pulang… hal ini akan membuat negara kewalahan,” kata Amy Pope, Direktur Jenderal Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM). “Banyak yang kembali dan mendapati rumah mereka hancur menjadi puing-puing,” katanya.

Berbicara di Jenewa tak lama setelah kembali dari Damaskus di mana ia mengadakan pembicaraan dengan perwakilan otoritas sementara, Ibu Pope menggambarkan bagaimana perang selama 14 tahun telah menghancurkan “rumah sakit, sekolah, pusat komunitas” dan banyak hal lainnya.

“Membangun kembali rumah hanyalah salah satu bagian dari solusi, namun (warga Suriah) juga memerlukan akses terhadap layanan kesehatan dan layanan penting agar merasa aman dan meletakkan dasar bagi pemulihan.”

Lebih dari separuh penduduk Suriah terpaksa mengungsi, sekitar 16,7 juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan dan bantuan kemanusiaan lebih dari enam juta pengungsi Suriah mencari perlindungan di luar negeri.

Kebutuhan dana yang ‘sangat besar’“Kebutuhan akan pendanaan – baik sumber daya keuangan, sumber daya politik – akan sangat besar,” lanjut Ibu Pope, menegaskan bahwa IOM “akan menjadi bagian dari upaya apa pun untuk membantu mengatasi situasi di sana”, termasuk kemungkinan pada pertemuan mendatang. Konferensi rekonstruksi Suriah direncanakan oleh Pemerintah Perancis pada bulan Januari.

Namun tugas membangun kembali dan berinvestasi di Suriah setelah penggulingan rezim Assad yang dilakukan oleh pejuang Hayat-Tahrir al-Sham (HTS) dan lainnya, masih menjadi rumit karena sanksi yang dikenakan oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa, menyusul penindasan yang kejam terhadap Suriah. protes pro-demokrasi pada tahun 2011 yang meningkat menjadi perang saudara.

Pada hari Kamis, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menyerukan solidaritas internasional terhadap warga Suriah “sampai kondisi terpenuhi agar semua sanksi dicabut” oleh Negara-negara Anggota yang memberlakukan sanksi tersebut, sambil juga menekankan kebutuhan mendesak untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan mendukung upaya untuk mengatasi hal tersebut. membangun kembali perekonomian.

Menggemakan seruan tersebut, Ibu Pope dari IOM menggambarkan dampak sanksi di Suriah, dimana “masyarakat tidak memiliki akses terhadap uang tunai…mereka tidak memiliki akses terhadap kredit”.

Barang-barang ditukarkan dibandingkan dibeli dan gaji “sangat rendah dan seringkali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan paling mendasar mereka…Jadi, untuk membangun kembali situasi ini, perlu dilakukan evaluasi ulang terhadap sanksi-sanksi tersebut..”

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist