Aulanews.id – Madrasah Kader Nahdatul Ulama Kota Mojokerto yang digelar sejak Jumat hingga Minggu 13 Pebruari kemarin, juga menyinggung dakwah NU di era 04. Yaitu metode dakwah digital yang meninggalkan jejak konvensional dan memanfaatkan tranformasi teknologi. Namun ternyata Pemerintah Kota Mojokerto sudah jauh hari merancang menjadi smart city, yang memanfaaatkan tranformasi teknologi.
Menurut Ika Puspitasari Walikota Mojokerto yang sekaligus sebagai peserta MKNU, di Pemerintah Kota Mojokerto telah memiliki program, bagaimana percepatan tranformasi digital tersebut. Sehingga bisa melakukan adaptasi yang lebih cepat terhadap perubaha zaman.
Di jajaran Pemerintah Kota Mojokerto dalam rangka mewujudkan Smart Govermen itu, bisa dilihat dari indexs SPBB. Ternyata Pemkot Mojokerto sudah masuk kategori baik di angka 3,5. Namun sekarang bagaimana smart govermen itu juga harus beseiring dengan smart ekonomi dan juga smart living.
“Masyarakat Kota Mojokerto telah diarahkan untuk bisa segera beradaptasi terhadap perubahan digital,” kata Ning Ita.
Terhadap perubahan itu, maka muslimat sebagai organisasi dengan jumlah anggota cukup besar, harus mengikutinya. Meskipun diakui Ning Ita, bahwa memang anggota jam’iyah muslimat banyak kategori lansia yang usianya sudah generasi boemer. Atas kondisi itu, jika mulimat bergerak sendirian, dipastikan akan sulit untuk segera berdaptasi.
Menurut Ning Ita, perlu bersinergi dengan merangkul generasi muda NU dibawahnya, seperti fatayat, atau PPNU. Maka di dalam periode kepemimpinannya nanti, Ning Ita akan mengupayakan bagaimana semua muslimat ini melek teknologi dan bisa bertraformasi dengan era 04.