Tragis! 53 Tewas dan Meratakan 1000 Bangunan Saat Hawaii Dilalap Kebakaran Hutan, Turis: Bunyi Ledakan dan Teriakan di Mana-Mana

Aulanews.id – Kebakaran hutan Maui telah menewaskan sedikitnya 53 orang, jumlah korban diperkirakan akan meningkat, dan menimbulkan kehancuran di kota resor Lahaina yang akan memakan waktu bertahun-tahun dan miliaran dolar untuk dibangun kembali, kata pejabat Hawaii di Kamis.

Gubernur Josh Green mengatakan kebakaran yang meratakan sebagian besar Lahaina. Saat ini menjadi reruntuhan yang membara.

Tragedi bencana alam terburuk dalam sejarah negara bagian itu, membuat ribuan orang kehilangan tempat tinggal dan meratakan sebanyak 1.000 bangunan.

“Dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk membangun kembali Lahaina,” kata Green dalam konferensi pers, saat para pejabat mulai menyusun rencana untuk menampung para tunawisma baru di hotel dan properti sewaan turis.

“Ini akan menjadi Lahaina baru yang dibangun Maui dengan citranya sendiri dengan nilai-nilainya sendiri,” kata Green tentang kota yang menarik 2 juta turis setiap tahun, atau sekitar 80% dari pengunjung pulau itu.

Api yang bergerak cepat, yang dimulai pada hari Selasa, menyebar dari sikat ke luar kota dan menghancurkan kota bersejarah Lahaina yang pernah menjadi ibu kota Kerajaan Hawaii.

Simak videonya disini : Klik disini

Kebakaran Hutan Masif di Hawaii

Tercatat sebagai satu dari tiga kebakaran hutan besar di Maui, semuanya masih menyala, yang dipicu oleh kondisi kering, penumpukan bahan bakar, dan hembusan angin dengan kecepatan 60 mph (100 kph).

Bahkan ketika petugas pemadam kebakaran terus memadamkan api yang lebih kecil, dan tim pencarian maupun penyelamat hampir pasti belum menemukan semua korban tewas, dolar pemulihan federal sudah mulai mengalir bersamaan dengan masuknya persediaan dan peralatan.

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmen Indonesia untuk mendorong perdagangan yang terbuka, teratur, namun tetap adil dalam Leaders Retreat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) 2024...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist