Tradisi Santri Kediri Makan Nasi Liwet untuk Menjalin Kebersamaan

Aulanews.id – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Santri PCNU di Kota Kediri dimeriahkan dengan tradisi Liwetan atau makan nasi bersama-sama di atas daun pisang, yang diadakan di Aula Pondok Pesantren Al Amien Kediri, pada hari sabtu (6/11/2021) malam.

Kegiatan ini dihadiri para pengasuh pondok pesantren di antaranya, Gus Lik, Gus Reza, KH Abu Bakar Abdul Jalil, serta pengurus cabang dan ranting Nahdlatul Ulama (NU) se-Kota Kediri.

Pada acara tersebut Pengasuh Pondok Pesantren Al Amien Kediri, KH Anwar Iskandar menyampaikan tausiyahnya bahwa, kegiatan liwetan di kalangan pondok pesantren sempat berhenti karena pandemi Covid-19 di Kota Kediri berada di PPKM Level 4

Setelah levelnya turun dan masyarakat telah mendapatkan vaksinasi Covid-19, acara kegiatan Liwetan kembali digelar.

Pada tradisi Liwetan ini, para santri dan pengasuhnya makan bersama sambil duduk lesehan. Nasi Liwetan ini terdiri dari lauk pauk ayam, telur, sayur urap, dan sambal goreng.

Para undangan terlihat akrab dan menikmati nasi liwet bersama-sama dengan duduk lesehan melingkar. Menyantap nasi liwet bersama-sama dengan sangat nikmat.

Ketua PCNU Kota Kediri, KH Abu Bakar Abdul Jalil menjelaskan, jika liwetan adalah tradisi dan ciri khas cara makan santri di pondok pesantren.

Kegiatan ini juga diselenggarakan sebagai akhir dari rangkaian peringatan Hari Santri yang digelar PCNU Kota Kediri tersebut.

“Dengan masak sendiri, santri diajari untuk mandiri, diharapkan ke depannya santri saat di tengah masyarakat juga bisa mandiri,” ungkapnya.

Selain itu juga menjaga kebersamaan makan dalam satu wadah. Dalam satu wadah ada 4 sampai 5 orang santri yang memakan makanan bersama.

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmen Indonesia untuk mendorong perdagangan yang terbuka, teratur, namun tetap adil dalam Leaders Retreat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) 2024...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist