Di samping itu, Ipuk juga menyampaikan bahwa Banyuwangi menjadi tempat kelahiran Gerakan Pemuda Ansor, salah satu badan otonom NU. Pembentukan organisasi ini terjadi pada Muktamar Ke-9 NU di Banyuwangi pada 24 April 1934 M atau bertepatan dengan 10 Muharram 1353 H. “Berdirinya GP Ansor saat Muktamar Ke-9 NU 24 April 1934,” imbuh Bupati.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf berharap bahwa festival ini dapat melahirkan berkah dunia akhirat yang besar bagi seluruh masyarakat. “Bukan hanya terdapat elemen unsur budaya yang sangat bernilai, tetapi di dalamnya terdapat barokah dunia akhirat yang raksasa,” ungkap pria yang akrab disapa Gus Yahya ini.
Sebab, katanya, dari satu kota Banyuwangi saja terdapat kelahiran Shalawat Badar yang sangat berpengaruh bukan hanya bagi NU, tetapi juga seluruh bangsa. “Dari banyuwangi ini saja, telah lahir karya agung shalawat badar yang digubah Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi Allah yarham KH Ali Manshur,” ujarnya. “Sudah dibuktikan haibah dan barkahnya untuk bangsa dan negara, bukan hanya untuk NU saja,” terangnya. (Vin)