Terpilihnya KH Yahya Cholil Staquf sebagai ketua umum sudah diprediksi banyak kalangan. Bahkan ‘kemenangan’nya nampak terlihat saat penentuan calon. Suaranya mengungguli kandidat lain, termasuk KH Said Aqil Siroj yang sudah dua periode menjabat sebagai ketua umum. Gus Yahya mengantongi 327 suara, sedangkan Kiai Said Aqil 203, KH As’ad Ali dengan 17, dari total 552 suara.
Hal yang membuat muktamirin memilih Gus Yahya karena merupakan kader NU yang lengkap. Penguasaan wacana dan jaringan, serta tentu saja pengalaman demikian teruji. Termasuk menjadi juru bicara Presiden KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di masa-masa sulit.
Terhadap duet Rais Aam dan Ketua Umum PBNU masa khidmat lima tahun mendatang ini, diharapkan NU semakin memantapkan diri untuk berkhidmat kepada agama, bangsa, serta dunia. (Ful)