Aulanews.id – Ayat kursi merupakan ayat yang paling agung dalam kitab suci Alquran. Di mana ayat ini berada dalam surat Al-Baqarah ayat 255.
Mengajarkan Ayat Kursi kepada anak tentu mampu menumbuhkan sifat-sifat mulia. Terutama jika pengajarannya disampaikan dengan metode yang baik dan menarik, sehingga mampu menumbuhkan rasa cinta pada diri anak-anak terhadap Alquran, khususnya Ayat Kursi.
Dilansir dari berbagai sumber, pengajaran yang konsisten dengan kaidah yang benar akan mampu membawa anak-anak untuk selalu cinta kepada Alquran, serta menambah daya ingat dan pemahaman mereka.
Ayat Kursi
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ
Arab-Latin: allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa’u ‘indahū illā bi`iżnih, ya’lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min ‘ilmihī illā bimā syā`, wasi’a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-‘aliyyul-‘aẓīm
Artinya: Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
Agar anak-anak mudah dan cepat dalam menghafalkan Ayat Kursi, ada beberapa hal yang bisa diterapkan.
1. Biasakan untuk membacanya secara berulang-ulang. Setidaknya, anak-anak bisa lancar dalam melantunkannya.
2. Bila sudah terbiasa dalam melantunkan, maka bibir akan lebih terbiasa. Ketika mendengar penggalan ayat tersebut, memori akan terbuka untuk mengingat ayat selanjutnya.
3. Mulai dengan menghafal beberapa kalimat saja. Artinya, satu kalimat langsung sampai pada titik pemberhentian atau waqof.