Tips Aman Bertransaksi Online

Ilustrasi transaksi online. (Foto: Bapenda Jabar)
Ilustrasi transaksi online. (Foto: Bapenda Jabar)

Pihak tersebut akan segera mengecek aktivitas yang dilakukan terhadap rekening atau nomor e-wallet Sahabat. Disarankan juga untuk mengubah PIN atau kata sandi rekening/e-wallet/m-banking Kamu secara berkala, agar mencegah kemungkinan peretasan oleh oknum pembeli bahkan hacker.

3. Melakukan Verifikasi Pembayaran untuk Setiap Transaksi
Kemudian, Kamu juga perlu untuk selalu memverifikasi pembayaran sebelum mengirimkan barang kepada pembeli. Jangan pernah mengirim barang tersebut sebelum Sahabat menerima konfirmasi pembayaran yang valid.

Cek dan periksa juga data nama pembeli dan nomor rekening yang ditransfer agar sesuai dengan data yang tertera pada transaksi. Sebelum melakukan transaksi secara online, untuk berjaga-jaga rekening penerima tersebut bisa di cek juga di situs cekrekening.id terkait validitasnya.

Jika transaksi dilakukan secara online, jangan pernah memberitahukan nomor PIN/OTP yang dikirimkan kepada siapapun, termasuk petugas bank bahkan pembeli. Bahkan, petugas bank juga sebenarnya tidak akan pernah meminta PIN/OTP dari nasabah atau konsumennya. Jika ada petugas bank yang ternyata meminta nomor tersebut, sebaiknya segera laporkan ke pihak bank terkait untuk ditindaklanjuti.

4. Hindari Mengirim Barang ke Alamat yang Tidak Valid
Selaras dengan poin profil pembeli sebelumnya, Kamu bisa memastikan kembali alamat pengiriman yang diberikan oleh pembeli agar valid dan benar-benar tercatat di sistem yang digunakan. Jangan pernah untuk mengirimkan barang ke alamat yang tidak valid atau tidak jelas asal-usulnya, seperti alamat fiktif atau alamat kosong (alamat palsu).

Misalnya, pembeli mencantumkan alamat pengiriman di Jalan Mawar Nomor 5A, Tangerang Selatan. Namun setelah dicek, alamat tersebut tidak ada di peta/maps, bahkan hanya berupa jalanan kecil dengan tanah kosong di sekitarnya. Jika alamat tersebut dicantumkan saat transaksi, dan setelah dicek ternyata tidak valid, sebaiknya segera batalkan transaksi tersebut untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan teruskan ke transaksi lainnya.

5. Menggunakan Layanan Pengiriman yang Terpercaya
Kemudian, agar bisa aman transaksi online, pilihlah layanan pengiriman yang terpercaya (amanah) dan memiliki reputasi yang baik. Gunakan fitur-fitur yang ada pada layanan pengiriman tersebut dengan maksimal, misalnya fitur pelacakan barang atau tracking.
Hal ini akan memudahkan Kamu untuk memantau status pengiriman barang, serta memastikan barang tersebut bisa sampai dengan aman ke tangan pembeli.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist