Tiongkok Mengatakan Hubungan Dengan Filipina Berada di ‘Persimpangan Jalan’ di Tengah Insiden Maritim

Beijing mengklaim hampir seluruh Laut Cina Selatan sebagai miliknya, termasuk Second Thomas Shoal, yang berada dalam ZEE Filipina sepanjang 200 mil (320 km).

Filipina dengan sengaja mendaratkan kapal perang tua di perairan dangkal tersebut pada tahun 1999 sebagai cara untuk memperkuat klaim teritorialnya dan sejak saat itu tetap menempatkan sejumlah kecil pasukan militer di sana.

Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan pada hari Senin bahwa Filipina telah mengingkari janjinya untuk menarik kapal tersebut, “melanggar komitmen yang telah dibuat oleh pihak Tiongkok dalam banyak kesempatan”.
Filipina telah berulang kali membantah membuat komitmen tersebut dan mengatakan pihaknya tidak akan meninggalkan posisinya di Second Thomas Shoal.

Tiongkok telah mengerahkan ratusan kapal penjaga pantai di seluruh Laut Cina Selatan untuk berpatroli di wilayah yang dianggap sebagai perairannya, meskipun ada keputusan Pengadilan Arbitrase Permanen pada tahun 2016 dalam kasus yang diajukan oleh Manila yang menyatakan bahwa klaim tersebut tidak memiliki dasar berdasarkan hukum internasional. Tiongkok menolak mengakui hasil tersebut.

Para kepala keamanan Filipina mengadakan pertemuan tingkat tinggi pada hari Senin mengenai laporan insiden meriam air untuk menyiapkan rekomendasi yang akan disampaikan kepada Presiden Ferdinand Marcos Jr mengenai langkah-langkah ke depan dalam perselisihan tersebut.

TIONGKOK MENCURIGAI KETERLIBATAN AMERIKA SERIKAT DAN FILIPINA

Sejak mengambil alih kekuasaan pada tahun 2022, Marcos telah mengambil tindakan tegas terhadap apa yang ia anggap sebagai permusuhan Tiongkok dan menolak tekanan Tiongkok untuk menghindari wilayah maritim yang diklaimnya.

Tiongkok memandang dengan penuh kecurigaan upaya-upaya yang dilakukan Marcos untuk memperdalam hubungan dengan sekutu perjanjian pertahanan AS, termasuk meningkatkan akses pangkalan bagi pasukan AS dan memperluas latihan militer yang mencakup patroli udara dan laut bersama.

Washington mengatakan pihaknya mendukung Filipina karena mengutuk “tindakan berbahaya” Tiongkok. Jepang, Inggris, Jerman, Perancis, Kanada dan Australia juga telah mengeluarkan pernyataan dukungan terhadap Filipina.

“AS bukan pihak dalam masalah Laut Cina Selatan tetapi berulang kali melakukan intervensi, memprovokasi masalah maritim antara Tiongkok dan Filipina,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lin Jian, pada konferensi pers pada hari Senin.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist