“Hal ini sejalan dengan arahan Bapak Presiden Joko Widodo, untuk terus menggunakan material dari industri lokal. Ini adalah kolaborasi kami dengan pelaku project maupun bisnis yang ada di dalam negeri,” kata Darmawan.
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (UIP JBB) Octavianus Padudung menyatakan, pengoperasian SUTT 150 kV Malingping-Bayah ini akan meningkatkan keandalan sistem kelistrikan di Provinsi Banten khususnya di wilayah Banten bagian selatan. Dengan begitu, hal ini akan memicu pertumbuhan industri dan bisnis serta geliat aktifitas ekonomi masyarakat Banten.
“Selain untuk keandalan sistem kelistrikan, proyek ini juga mendukung peningkatan perekonomian masyarakat karena proyeksi pertumbuhan industri, pariwisata, UMKM, dan kawasan perumahan baru di Provinsi Banten masih terus meningkat. Otomatis lapangan kerja baru dapat banyak tersedia,” kata Padudung.
Padudung menjelaskan, SUTT 150 kV Malingping-Bayah ini dibangun dengan menggunakan lahan tapak tower baru sebanyak 114 tower dengan total panjang transmisi 38,245 kilo meter sirkuit (kms). Sistem kelistrikan ini menghubungkan Gardu Induk eksisting, yakni Gardu Induk 150 kV Malingping dan Gardu Induk 150 kV Bayah.
Menurutnya, proyek infrastruktur ketenagalistrikan ini meningkatkan fleksibilitas operasi dari subsistem Cilegon 1 dan 2 (Labuan – PLTGU Cilegon) dengan Subsistem Cibinong 1 dan 2 (Pelabuhan Ratu – Salak). Sehingga, keberhasilan pemberian tegangan transmisi SUTT 150 kV Malingping-Bayah ini akan mengoptimalkan sistem kelistrikan antar pembangkit di Provinsi Banten.
“Beroperasinya proyek ini menjadi salah satu pengembangan sistem transmisi yang saling terhubung dan memperkuat sistem kelistrikan di Provinsi Banten,” ucap Padudung.