Dalam kesempatan itu Kombes Erwin juga mengungkap ciri-ciri dari 3 jenazah yang belum teridentifikasi, pihaknya juga mengimbau bagi warga terdampak erupsi yang merasa kehilangan keluarganya untuk segera melaporkan kepada Posko DVI di RSUD dr. Haryoto Lumajang.
“Adapun 3 jenazah yang belum teridentifikasi dengan ciri-ciri diantaranya, Label B/023, jenis kelamin laki – laki, tinggi badan antara 170-180 cm, umur diatas 25 tahun, botak, ditemukan di wilayah sumbewuluh, Label B/031, jenis kelamin wanita, tinggi badan antara 160 – 170 cm, usia diatas 40 tahun, ditemukan di Kampung Renteng, Label B/043,jenis kelamin laki – laki, tinggi badan antara 145 – 155 cm, ditemukan di Kamar Kajang,” jelas Kombes Erwin.
Sementara itu, Kapolres Lumajang, AKBP Eka Yekti Hananto Seno mengungkapkan, posko DVI itu bakal dibuka hingga 3 Januari tahun depan. Kapolres memastikan jika pihaknya bakal memberikan pelayanan penuh terhadap masyarakat yang kehilangan pihak keluarga.
“Ini sangat kami perlukan. Keluarga dekat, adalah orang yang sangat membantu untuk data antemortem atau identifikasi,” kata AKBP EKa Yekti.
Terpisah, apresiasi pun diberikan oleh pihak Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang dr. Ig. Bayu Wibowo terkait adanya keberhasilan Tim DVI yang berhasil mengungkap satu-persatu identitas korban erupsi Semeru itu.
“Kami mewakili Pemkab Lumajang, mengucapkan banyak terima kasih kepada Tim DVI Polda Jatim yang terus membantu kami sehingga dapat mengungkap identitas korban erupsi Gunung Semeru,” ujar Bayu.
Sementara itu, Kepala RSUD Haryoto dr. Halimi mengatakan, masih terdapat 4 korban erupsi yang saat ini menjalani perawatan di RSUD dr. Haryoto Lumajang. Halimi menuturkan, 1 diantara 4 korban tersebut tengah dirawat di ICU. “Korban rata-rata mengalami luka bakar akibat erupsi Semeru,” ujarnya.