Aulanews.id – PBB mengatakan bahwa sejumlah besar kematian disebabkan oleh pemboman Israel terhadap markas besarnya di Jalur Gaza, mengingat perang yang sedang berlangsung yang telah dilancarkan oleh tentara pendudukan selama lebih dari sebulan.
Melansir dari aljazeera.net pada hari Minggu (12/11/2023) waktu setempat, Direktur Program Pembangunan PBB, Achim Steiner, mengatakan, “Kantor program di Gaza dibom tadi malam,” dan menambahkan bahwa ada laporan kematian dan cedera di antara warga sipil yang mencari keselamatan di kantor pusatnya.
“Menargetkan fasilitas PBB dan sipil adalah kesalahan besar, dan fasilitas tersebut harus selalu dilindungi.” Kata Steiner.
Dalam kontak dengan Al Jazeera, Heba Muhammad (salah satu pengungsi perempuan dari kamp Al-Shati ke markas besar Program Pembangunan PBB di Gaza) melaporkan bahwa sebuah pemboman menargetkan markas besar tersebut, menyebabkan kematian 5 pengungsi dan 15 orang cedera.
Perempuan pengungsi tersebut mengungkapkan situasi sulit yang dialami lebih dari 3.000 pengungsi di markas besar PBB.
Anatolia Agency mengutip Direktur Kantor Regional untuk negara-negara Arab di Program Pembangunan PBB, Abdullah Al-Dardari, pada hari Kamis (9/11/2023), mengatakan bahwa 50% persediaan perumahan di Gaza hancur dalam satu bulan akibat serangan Israel.
Al-Dardari menunjukkan sebagai perbandingan, bahwa Suriah kehilangan persentase perumahan pada tahun keempat perang.
Selama lebih dari sebulan, tentara Israel telah menyerang seluruh wilayah Jalur Gaza dengan operasi darat yang dipusatkan di bagian utara Jalur Gaza yang mana di sana merupakan tempat separuh penduduknya tinggal dan sebagian besar dari mereka terpaksa pindah ke selatan.