Tema yang berulang dalam acara ini adalah perlunya laki-laki dan anak laki-laki untuk berpartisipasi aktif dalam upaya penghapusan kekerasan berbasis gender.
Tarana J. Burke, Chief Vision Officer untuk “Me Too” International, berpidato di pertemuan tingkat tinggi Majelis Umum untuk memperingati 25 tahun Hari Internasional Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan.
“Mereka adalah sekutu yang harus melakukan introspeksi terhadap apa yang bisa mereka lakukan dengan lebih baik,” kata Yang. “Selain itu, mereka harus mengambil langkah proaktif untuk mengubah sikap diskriminatif terhadap perempuan dan mencegah kekerasan terhadap mereka,” tegasnya.
Seperti yang dikatakan Ibu Mohammed, “Mari kita bersatu, terutama laki-laki dan anak laki-laki kita, menegaskan kembali komitmen kita, dan mengintensifkan tindakan untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan.”
Wakil Sekretaris Jenderal Amina J. Mohammed berpidato di pertemuan tingkat tinggi Majelis Umum untuk memperingati 25 tahun Hari Internasional Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan.
Melihat ke depanMenjelang peringatan 30 tahun Deklarasi dan Platform Aksi Beijing, acara ini menyoroti perlunya solidaritas dan akuntabilitas global. Para pemimpin menyerukan komitmen baru untuk memenuhi janji-janji yang dibuat hampir tiga dekade lalu.
“Bersama-sama, mari kita berjuang untuk sebuah dunia di mana martabat dan keamanan terjamin bagi semua orang, bukan sebagai hak istimewa, namun sebagai hak fundamental,” tutup Wakil Sekretaris Jenderal PBB.