Aulanews.id, BALI – Task Force Energy, Sustainability & Climate (ESC) – B20 terus memainkan peran sebagai katalisator transisi energi untuk mewujudkan Net Zero Emission (NZE). Lebih dari 7 juta orang meninggal dunia karena polusi udara, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) selalu mencatatnya sebagai peringatan. Oksigen alami asupan paru-paru penopang kehidupan harus terpapar berbagai partikel halus yang tersebar di udara. Bahkan sebagai penduduk Bumi, 91 persen populasi dunia telah menghirup udara yang tidak sehat.
Bagaimana bisa terjadi? Polusi udara, adalah jawaban yang pasti dari keadaan tersebut. Selain dari kendaraan bermotor, sektor industri menjadi salah satu penyumbang hal buruk tersebut dapat terjadi.
Cluster-cluster industri memang menjadi primadona bagi perputaran roda ekonomi untuk memberikan harapan serta kesempatan kerja, di mana ceruk pundi uang mengalir deras seirama dengan perputaran roda mesin pabrik. Namun, efek samping industri, adalah alarm menyakitkan bagi kesehatan penghuninya.
Pengurangan dampak tersebut adalah hal bijak dari penghentian ancaman terburuk bagi Bumi yang dipijak. Cluster industri wajib bersahabat dengan lingkungan, guna memberikan nafas baru untuk kehidupan, dari segi ekonomi serta kesehatan.
Mewujudkan industrial yang hijau (Green Industrial Cluster) bukanlah fantasi yang sukar dicapai, hanya perlu keadilan bagi manusia serta lingkungan maka hal tersebut dapat tercapai.
Kementerian Industri mencatat, penciptaan Green Industrial Cluster telah menghemat energi sebesar Rp3,2 triliun, dan penghematan air sebesar Rp169 miliar di Indonesia, bayangkan jika seluruh dunia selaras, akan ada penghematan skala besar untuk dapat dialihkan penanganan skala prioritas.
Dunia harus me-respons alarm peringatan dari perubahan iklim, sebab selama 10 tahun terakhir, konsumsi energi tumbuh pesat sebesar 47 persen. Menurut perkiraan terbaru, pengurangan CO2 atau karbondioksida rata-rata tahunan perlu ditingkatkan setidaknya lima kali lipat dari saat ini, untuk mencapai target Perjanjian Paris.
Salah satu pilar penting dari dekarbonisasi atau pengurangan CO2 adalah efisiensi energi dan sirkularitas, dengan menggunakan teknologi yang sedang berkembang seperti modernisasi alat dan komponen hemat energi, serta adopsi sistem flaring recovery, atau sistem pemulihan pembakaran.
Peran Indonesia
Perubahan iklim serta kualitas udara adalah tanggung jawab manusia di berbagai belahan dunia. Tak terkecuali, adalah Indonesia yang berperan sebagai salah satu paru-paru dunia, melihat peringatan perubahan iklim begitu nyata perlu dibentuk diskusi khusus dalam pertemuan konferensi tingkat tinggi antara negara, dalam konsep G20.