Terus Berinovasi, Pemkab Pamekasan Pelopori Desa Tematik

Aulanews.id – Untuk mendorong pemerintah desa menggali potensi desanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Pamekasan terus pelopori Konsep desa Tematik. Senin, 11 Agustus 2021.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Pamekasan, Achmad Faisol mengungkapkan, sejak kepemimpinan Baddrut Tamam, pembentukan desa tematik telah mengambil beberapa langkah strategis agar desa dapat menggali potensinya.

Konsep ini berawal dari sosialisasi masif kepada pemerintah desa, hingga akhirnya beberapa desa binaan menjadi desa tematik.

Diantaranya desa-desa di Kecamatan Pademawu dan Kecamatan Kadur di Kabupaten Pamekasan.

“Sistemnya itu, tidak mungkin desa membiayai seluruhnya. Untuk desa wisata misalnya, harus ada support dari organisasi perangkat daerah. Sehingga ketika berjalan, semuanya bisa terlibat, kalau wisata apa yang kurang? Dan apa yang bisa kita support,”tuturnya.

Lebih jauh pihaknya menambahkan, desa tematik itu bisa disupport oleh semua leading sektor yang mendukung pengembangan desa tematik dimaksud. Misalnya, ada desa yang menjadikan desanya sebagai desa wisata, maka OPD terkait bisa mendorong pertumbuhan wisatanya, baik melalui bantuan alat permainan, sistem pengairan, dan lain-lain.

“Banyak desa yang mulai menggali potensinya. Misalnya Desa Murtajih dengan agro wisatanya, dari Dispora (dinas pemuda dan olahraga) support lintasannya, dan lain sebagainya. Inilah desa tematik, ketika satu desa memunculkan, maka seluruh OPD bisa mensupport. Begitu konsepnya,” terang dia.

Pihaknya juga memberikan stimulus kepada kepala desa dengan cara kompetisi desa tematik yang digelar mulai tahun 2021 dengan reward mencapai Rp 200 juta perdesa. Penghargaan itu diberikan agar desa bahu membahu menggali potensinya demi kesejahteraan masyarakat.

Diantara desa yang tahun ini mendapat reward dari pemerintah kabupaten adalah Desa Palengaan Laok Kecamatan Palengaan, Desa Gagah Kecamatan Kadur, Desa Samatan Kecamatan Proppo, dan Desa Bunder Kecamatan Pademawu.

“Perintahnya pak bupati, rewardnya jangan tanggung-tanggung. Jangan hanya Rp 25 juta, atau hanya Rp 50 juta. Makanya kita berikan Rp 200 juta. Harapan kami uang itu dibiayai untuk pengembangan tematiknya itu,” harapnya.

Dirinya menginginkan setiap desa mampu memunculkan tematik sesuai potensi desanya. Reward Rp 200 juta tersebut diharapkan bisa menjadi stimulus bagi desa lain di Pamekasan yang belum bisa mendeklarasikan sebagai desa tematik.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist