Terlalu banyak menonton layar ponsel membuat anak-anak mengalami kesulitan dalam mengembangkan kemampuan bahasa.

Aulanews.id – Layar telah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari—yang berarti layar juga telah menjadi bagian dari kehidupan anak-anak. Jadi, apa pengaruhnya terhadap perkembangan otak anak-anak, terutama keterampilan bahasa yang penting? Untuk memahami hal ini, para ilmuwan di Estonia mensurvei orang tua dari lebih dari 400 anak tentang penggunaan layar mereka, penggunaan layar oleh anak-anak mereka, dan keterampilan bahasa anak-anak mereka. Dilansir dari phys.org pada hari Kamis (12/09/2024)

Mereka menemukan bahwa orangtua yang sering menggunakan layar juga memiliki anak yang sering menggunakan layar, dan semakin banyak waktu yang dihabiskan anak-anak di depan layar dikaitkan dengan keterampilan berbahasa yang lebih buruk.

“Studi kami mengungkap bahwa pola penggunaan layar anak-anak mirip dengan pola orang tua mereka,” kata Dr. Tiia Tulviste dari Universitas Tartu, penulis utama studi dalam Frontiers in Developmental Psychology .

“Peneliti bahasa anak menekankan pentingnya interaksi sehari-hari dengan orang dewasa dalam perkembangan bahasa dini, di mana anak-anak terlibat secara aktif. Pada saat yang sama, kita tahu bahwa semua anggota keluarga cenderung menggunakan perangkat layar mereka. Karena waktu terbatas, kita perlu mencari tahu bagaimana persaingan sengit antara interaksi tatap muka dan waktu layar memengaruhi perkembangan bahasa anak.”


Dalam banyak budaya, sebagian besar perkembangan bahasa anak terjadi karena mereka berbicara dengan orang dewasa: melakukan percakapan membuat mereka mengenal lebih banyak kosakata dan struktur tata bahasa. Kehadiran layar dapat mengganggu hal ini, terutama jika orang dewasa terganggu oleh teks atau notifikasi.

Namun, untuk memahami bagaimana hal ini memengaruhi perkembangan anak, kita perlu memperhitungkan berbagai jenis layar yang mungkin digunakan anak-anak dan untuk apa mereka menggunakannya, serta layar yang digunakan orang dewasa di sekitar mereka.

Tulviste dan rekan peneliti Dr. Jaan Tulviste mensurvei sampel representatif keluarga Estonia, termasuk 421 anak berusia antara dua setengah hingga empat tahun. Survei tersebut meminta orang tua untuk memperkirakan berapa lama setiap anggota keluarga akan menghabiskan waktu menggunakan perangkat layar yang berbeda untuk tujuan yang berbeda pada hari libur biasa.

Penelitian ini juga menanyakan berapa banyak waktu yang akan dihabiskan untuk menggunakan layar sebagai sebuah keluarga, misalnya, menonton film bersama. Terakhir, orang tua diminta untuk mengisi kuesioner yang mengevaluasi kemampuan bahasa anak-anak mereka.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist