“Prototype ini menjadi referensi bersama bahwa ada pengelolaan manajemen masjid yang lebih baik dan lebih maksimal. Ada yang merasa sudah baik, tapi ada yang lebih baik lagi. Ada yang merasa sudah maksimal, ternyata ada yang lebih maksimal lagi,” katanya.
“Untuk itu mari ber-fastabiqul khoirot (berlomba-lomba dalam kebaikan). Kalau ada yang lebih baik mari kita jadikan referensi bersama,” imbuhnya.
Lebih lanjut, kepada masjid-masjid di Jatim yang berhasil meraih penghargaan dalam Masjid Award ini, Gubernur Khofifah menyampaikan selamat dan apresiasinya. Dirinya berharap prestasi ini mampu mendorong dan memacu masjid-masjid lain di Jatim agar lebih baik lagi ke depannya.
“Kami berharap DMI Award ini dapat memotivasi dan menginspirasi masjid-masjid lain di Jatim untuk menjadi lebih baik lagi. Baik dari sarana prasarana, tertib administrasi maupun tertib kegiatan,” katanya.
“Kami juga berharap, masjid-masjid lain bisa studi banding kepada masjid yang telah memperoleh penghargaan sesuai dengan kategorinya. Sehingga dapat memacu masjid-masjid lain di Jatim untuk terus berinovasi dalam memakmurkan masjid,” imbuhnya.
Sebab, lanjutnya, dalam ajang Masjid Award terdapat beberapa program yang menjadi penilaian. Mulai dari perbaikan sistem pengeras suara, pembuatan aplikasi masjid dan media digital, kampanye masjid bersih dan sehat. Kemudian pemberdayaan ekonomi berbasis masjid, manajemen masjid, sertifikasi tanah wakaf masjid, arsitektur masjid, pendidikan dan dakwah, serta wisata religi.
“Semoga penganugerahan Masjid Award ini, sistem pengelolaan masjid dapat berjalan dengan baik. InsyaAllah dapat memancarkan cahaya Islam, menyebarkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan serta persaudaraan dan kerukunan umat. Serta keberadaan masjid dapat menyejahterakan umat. Dan menjadikannya sebagai pusat kebudayaan dan pengetahuan kajian ilmu Islam,” pungkasnya.