K. Mudlofar menabahkan bahwa ke depan Lajnah Turats Sampurnan rencananya akan bersama-sama mentahqiq dan mengkaji kitab Fawaid Al-Jaliyah karya Syaikh Salim bin Sumair. “Semoga bisa istiqomah setahun sekali menerbitkan naskah-naskah turats Sampurnan,” imbuhnya.
Digitalisasi kali ini merupakan lanjutan dari program Digitisation of Pesantren Manuscript in Gresik and Tuban, East Java, Indonesia: The Neglected Islamic Intellectual Treasure (EAP1564). Sebelumnya, di bulan Oktober 2023, tim dari BRIN dan Turats Sampurnan telah mendigitalisasikan beberapa manuskrip yang ada di ndalem tua Pondok Qomaruddin dan beberapa kitab yang berada di kediaman Mbah Abdur Rahman.
Untuk diketahui, program digitalisasi manuskrip pesantren Qomaruddin sudah dimulai sejak tahun 2010an, diawali dengan penyalinan naskah Qoshidah Li Shibyan dan Arbain Madyani yang merupakan karya KH. Abu Ishaq Madyani. Lalu di tahun 2021, dilakukan digitalisasi bersama dengan Digital Repository of Endangered and Affected Manuscripts in Southeast Asia (DREAMSEA) sebanyak 97 kitab.
Di tahun 2022, Tim Lajnah Turats Nahdlatul Ulama juga membantu melakukan digitalisasi ratusan manuskrip Qomaruddin. Kemudian di akhir tahun 2023, Program EAP 1564 dari British Library mulai digarap dengan puluhan kitab berhasil didigitalisasikan. Digitalisasi di Tuban kali ini merupakan lanjutan dari Program EAP 1564.