Aulanews.id – Saat ini, semakin banyak ibu hamil yang didiagnosis dengan tekanan darah tinggi yang berbahaya, sebuah temuan yang dapat menyelamatkan nyawa mereka. Penelitian terkini menunjukkan tingkat tekanan darah tinggi ibu yang baru berkembang dan kronis telah meningkat sekitar dua kali lipat sejak 2007. Para peneliti mengatakan lonjakan kasus kemungkinan sebagian disebabkan oleh lebih banyaknya pengujian yang menemukan kondisi tersebut.
Namun, itu bukan keseluruhan ceritanya. Data menunjukkan bahwa tingkat kematian ibu secara keseluruhan di AS juga meningkat, dengan tekanan darah tinggi sebagai salah satu penyebab utamanya.
Para ahli medis tengah berupaya membendung gelombang ini. Pada tahun 2022, American College of Obstetricians and Gynecologists menurunkan ambang batas kapan dokter harus merawat pasien hamil dan pascapersalinan yang mengalami tekanan darah tinggi. Dan lembaga federal menawarkan pelatihan tentang praktik terbaik untuk skrining dan perawatan.
Data federal menunjukkan bahwa kematian ibu akibat tekanan darah tinggi menurun di Alaska dan Virginia Barat setelah penerapan pedoman tersebut. Namun, penerapan standar tersebut pada perawatan sehari-hari memerlukan waktu, dan rumah sakit masih berupaya menerapkan praktik yang mungkin dapat menyelamatkan nyawa Sara.
Di Montana, yang tahun lalu menjadi salah satu dari 35 negara bagian yang menerapkan pedoman keselamatan pasien federal, lebih dari dua pertiga rumah sakit memberikan perawatan tepat waktu kepada pasien, kata Annie Glover, seorang ilmuwan peneliti senior di Montana Perinatal Quality Collaborative. Mulai tahun 2022, hanya lebih dari setengah rumah sakit yang memenuhi ambang batas tersebut.
Tekanan darah tinggi dapat merusak mata, paru-paru, ginjal, atau jantung seseorang, dengan konsekuensi yang berlangsung lama setelah kehamilan. Preeklamsia—tekanan darah tinggi yang terus-menerus selama kehamilan juga dapat menyebabkan serangan jantung. Masalah ini dapat berkembang dari faktor keturunan atau gaya hidup. Misalnya, kelebihan berat badan membuat orang rentan terhadap tekanan darah tinggi. Begitu pula dengan usia lanjut, dan semakin banyak orang yang memiliki bayi di usia lanjut. dilansir dari medicalxpress.com pada hari Jumat (27/9/2024).
“Kehamilan adalah ujian stres alami,” kata Natalie Cameron, seorang dokter dan ahli epidemiologi di Feinberg School of Medicine, Universitas Northwestern, yang telah mempelajari peningkatan diagnosis tekanan darah tinggi. “Hal ini mengungkap risiko yang sudah ada sejak lama.”