Proses membatik di dalam Puro Mangkunegaran dilakukan oleh para perempuan kerabat dalem beserta abdi dalem yang melahirkan motif-motif beserta corak baru. Motif-motif baru itu berkembang dengan dinamis. Perpaduan antara motif buketan dipadu dengan gaya-gaya pakem klasik serta pewarnaan sogan Jawa menghasilkan karya-karya baru yang eksotik. Beberapa motif seperti Candi Luhur, Grageh Waluh, atau motif Pakis yang menjadi batik yang wajib dimiliki seluruh kerabat Mangkunegaran.