Aulanews.id – Brasil saat ini sedang berusaha keras menindak penambangan emas ilegal di hutan hujan Amazon. Namun, ribuan penambang liar justru berkumpul di wilayah baru di negara bagian Mato Grosso, menurut laporan Greenpeace pada hari Kamis. dilansir dari reuters (23/08/2024)
Foto-foto yang diambil oleh Greenpeace dari pesawat pada hari Rabu menunjukkan puluhan hektar hutan yang ditebangi dan digali oleh para penambang. Lokasi tambang tersebut berada di wilayah adat yang dilindungi, yaitu Sararé. Greenpeace melaporkan bahwa ada sekitar 5.000 penambang ilegal di wilayah tersebut, yang jumlahnya meningkat sejak tahun lalu meskipun sudah ada upaya penegakan hukum dari pihak kepolisian dan lembaga perlindungan lingkungan, Ibama.
“Pada bulan Juli, wilayah Sararé menjadi sasaran operasi oleh polisi federal, Ibama, dan lembaga federal lainnya untuk membersihkan area tersebut dan membakar mesin penggali yang digunakan oleh para penambang. Namun, seperti yang ditunjukkan dalam gambar, puluhan ekskavator masih berada di sana,” kata Greenpeace dalam sebuah pernyataan.
Pada bulan Juli lalu, polisi federal, Ibama, dan lembaga pemerintah lainnya mengadakan operasi di Sararé untuk mengusir para penambang dan menghancurkan mesin-mesin penggali yang digunakan. Namun, foto-foto terbaru menunjukkan bahwa puluhan ekskavator masih beroperasi di area tersebut.
Konstitusi Brasil melarang kegiatan pertambangan dan pertanian komersial di tanah adat yang diakui secara resmi. Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, berjanji untuk memberantas penambangan ilegal di tanah adat dan menghentikan penggundulan hutan ilegal pada akhir masa jabatannya di tahun 2026.
Meskipun pemerintah telah melakukan operasi besar-besaran di Amazon untuk mengusir penambang emas dari wilayah Yanomami, para penambang tetap kembali karena tergiur oleh harga emas yang tinggi. Hal ini menyebabkan masalah kesehatan, kekerasan, dan kekurangan gizi di kalangan suku Yanomami.
Di reservasi Sararé, sekitar 250 penduduk asli yang tinggal di tujuh desa kini terancam oleh aktivitas penambangan ilegal. Data dari sistem citra satelit DETER Brasil menunjukkan adanya peningkatan jumlah lokasi penambangan baru di Sararé. Dalam enam bulan pertama tahun ini, terdapat 570 hektar area tambang baru, naik dari 273 hektar pada tahun lalu.
Wilayah Sararé, yang merupakan tanah leluhur seluas 67.000 hektar, terletak sekitar 500 km di sebelah barat ibu kota negara bagian Mato Grosso, Cuiabá, dan dekat dengan perbatasan Bolivia. Kota terdekat dengan reservasi tersebut adalah Conquista d’Oeste.