Kala itu, perempuan dilarang belajar, bekerja, dan masuk ke dalam kehidupan publik.
Komunitas internasional juga mendesak Taliban untuk memasukkan perwakilan perempuan dan minoritas etnis-agama di pemerintahannya. Meski demikian, semua anggota baru Kabinet Taliban adalah laki-laki dan kebanyakan dari mereka adalah anggota Taliban.
sumber: cnn indonesia