Namun, sedikit berbeda pada Olimpiade kali ini, di tengah situasi pandemi COVID-19, para atlet kemungkinan akan sangat bergantung pada perangkat seluler mereka untuk tetap berhubungan dengan teman dan keluarga. Hal ini akan lebih rumit dilakukan ponsel burner yang dilengkapi dengan batasan data seluler, SMS, dan panggilan.
Tetapi bahkan jika atlet Olimpiade ingin menggunakan ponsel burner mereka untuk menjelajahi internet, mereka mungkin masih tidak bebas mengakses internet karena China dikenal sangat membatasi internet.
Selama Olimpiade 2008, China berjanji untuk memberikan akses internet tak terbatas kepada penonton, jurnalis, dan atlet. Untuk diketahui, negara yang dikenal dengan sebutan The Great Firewall of China ini memblokir sejumlah situs web populer seperti Google, YouTube, Twitter, Facebook, Netflix, dan banyak lagi.
Namun, China tampaknya tidak menepati janjinya. Banyak wartawan melaporkan bahwa mereka masih tidak dapat mengakses situs web tertentu, termasuk BBC China, sejumlah surat kabar Hong Kong, serta situs organisasi hak asasi manusia Amnesty International.
Menanggapi peringatan yang disampaik AS kali ini kepada para atletnya, China sekali lagi mengatakan akan memberikan akses internet tanpa sensor kepada atlet dan jurnalis. Tetapi tidak jelas apakah negara itu masih akan memblokir situs-situs tertentu.
sumber : detikkinet