Sayangnya, meski selama ini telah banyak program yang telah dijalankan, DMI Kota Surabaya belum memiliki sekretariat permanen. Selama ini, sekretariatnya masih numpang di masjid salah satu pengurusnya.
Karena itu, DMI Kota Surabaya kepada pimpinan dan anggota DPRD Kota Surabaya sambat tentang kantor sekretariat DMI. “Kami siap dipinjami tempat di mana saja oleh Pemkot maupun DPRD. Sebab, ini penting untuk menjalankan program yang berkelanjutan,” tambah Arif.
AH Tony sempat menawarkan berkantor di lingkungan Masjid DPRD di kawasan Alun-Alun atau Komplek Balai Pemuda. Sementara Minun Latif sedang mengupayakan dengan berkoordinasi lewat Sekota Surabaya.
“Sudah seharusnya, Pemkot maupun DPRD memfasilitasi DMI Kota Surabaya untuk bisa memiliki kantor Sekretariat yang permanen. Apalagi, programnya pemberdayaan masyarakat yang juga menjadi prioritas Kota Surabaya,” tambah Tony. (jam)