Aulanews.id, Mekkah – Jemaah Haji Indonesia diimbau tidak risau kekurangan jatah makan, karena akan mendapat makan sebanyak tiga kali sehari selama berada di Arab Saudi.
Selain itu, para tamu Allah tersebut untuk tidak melewati jadwal makan yang sudah ditentukan oleh tim konsumsi. Selama di Makkah para jemaah akan mendapat makan 84 kali dengan masa tinggal 28 hari.
Kasie Konsumsi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Makkah Beny Darmawan mengatakan, para jamaah tak perlu membawa beras atau bahan pokok lainnya.
“Tahun ini jemaah haji mendapat full makan, jemaah yang masih di Tanah Air tidak usah lagi membawa makanan kayak beras dan lainnya,” kata Beny di kantor Daker Makkah, Rabu (22/5/2024).
Beny mengatakan proses distribusi makanan sudah dimulai sejak pukul 5-8 pagi. Lalu siang pada pukul 12.00 hingga pukul 14.00 dan distribusi makan malam pukul 17.00 hingga 19.00 Waktu Arab Saudi (WAS).
“Dua jam setelah didistribusikan (harus dimakan). (Lewat 2 jam) masa kadaluwarsa, jangan dikonsumsi lagi. Makan pagi (batas waktu konsumsi) sampai jam 10, siang sampai jam 4 malam sampai jam 10 malam,” jelasnya.
Para jemaah, kata Beny, harus memastikan makan sesuai jadwal. Jangan sampai konsumsi pagi baru dimakan siang, konsumsi siang baru dimakan malam. Jadwal konsumsi makanan juga sudah tertera di bagian atas kotak makan dan bisa dicek langsung oleh jemaah bila khawatir lupa.
“Harap dikonsumsi sesuai dengan jamnya sesuai yang tertera di boks. Jangan menunda-nunda makan yang telah disediakan di pemondokan,” ucapnya.
Soal menu, jemaah tidak usah khawatir. Sebab menu-menu yang disajikan sudah disesuaikan dengan selera lidah orang Indonesia atau selera masakan nusantara. Pihak penyedia katering di Arab Saudi juga sudah diberikan pelatihan agar proses memasak, pengemasan, cita rasa dan pendistribusian sesuai.